Moneter.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau
BRI mencatat realisasi kredit korporasi yang disalurkan perseroan secara
konsolidasi mencapai Rp278,78 triliun hingga triwulan II 2025. Angka ini meningkat
15,64 persen secara tahunan (yoy).
Kata Direktur Corporate Banking BRI Riko Tasmaya, perseroan
akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan,
dengan fokus pada korporasi yang memiliki keterkaitan langsung dengan rantai
pasok (value chain) segmen usaha mikro.
“Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi di sektor
korporasi agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan
akses permodalan. Ekosistem ini tidak hanya memberikan peluang pertumbuhan bagi
bisnis, tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas,” kata Riko dalam
keterangannya di Jakarta, Senin (11/8/2025).
Selain itu, tambah Riko, rasio kredit bermasalah (non-performing
loan/NPL) segmen korporasi tetap terjaga di level yang sehat yakni di level
1,61 persen.
Sementara dari sisi pembiayaan, BRI juga terus memperkuat
fungsi wholesale transaction banking salah satunya melalui platform
QLola, sebagai bagian dari transformasi menuju universal banking dalam
mendukung kebutuhan bisnis yang semakin kompleks.
“QLola hadir sebagai solusi terpadu untuk mendukung
operasional bisnis korporasi, dilengkapi fitur real-time report dan account
statement yang dapat diakses kapan saja,” jelas Riko.
Langkah ini pun kian menegaskan komitmen BRI untuk terus
berkontribusi dalam perekonomian nasional.
Selain memperkuat UMKM sebagai fondasi ekonomi kerakyatan,
BRI juga membangun portofolio pembiayaan yang berimbang melalui dukungan
terhadap sektor korporasi strategis yang berkontribusi besar terhadap
penciptaan lapangan kerja serta penguatan struktur ekonomi nasional secara
menyeluruh.
Sebagai informasi, total aset BRI tumbuh 6,5 persen yoy,
menjadi Rp2.106,4 triliun. Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit BRI tumbuh
6,0 persen yoy menjadi Rp1.416,6 triliun. Dari total kredit yang disalurkan
tersebut, segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit BRI dengan porsi
80,32 persen.




