MONETER
– PT
Bukalapak.com Tbk (BUKA) menargetkan pendapatan meningkat hingga Rp4,75 triliun
di tahun 2023. Perseroan membukukan pendapatan Rp1 triliun pada kuartal I/2023,
atau tumbuh sebesar 28% year on year (yoy).
“Pada kuartal I/2023 kita sudah dapat sekitar Rp1
triliun,” kata Presiden Direktur BUKA, Teddy Oetomo di Jakarta, akhir pekan lalu.
Kata Teddy, pendapatan pada kuartal I/2023 perseroan
sudah mencapai 22% dari target yang sebesar Rp4,75 triliun, sementara masih ada
waktu tiga kuartal lagi bagi perseroan untuk mencapai target tersebut.
“Pendapatan perseroan berasal dari pendapatan Mitra
Bukalapak yang sebesar Rp515 miliar, atau meningkat 9% (yoy), serta pendapatan
marketplace sebesar Rp517 miliar, atau meningkat 77% (yoy),” paparnya.
Seiring dengan target kenaikan pendapatan tersebut,
perseroan menargetkan adjusted Earning Before
Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau adjusted EBITDA mulai
berbalik ke level positif pada kuartal IV- 2023.
Informasi, perseroan masih mencatatkan adjusted EBITDA minus Rp209 miliar pada kuartal
I/2023. Pihaknya menargetkan pada kuartal II/2023 nanti, adjusted EBITDA perseroan bisa menyentuh angka
minus Rp175 miliar sampai minus Rp150 miliar, kemudian, pada kuartal III/2023
bisa menyentuh angka minus Rp100 miliar sampai Rp125 miliar.
“Kemudian, kuartal IV- 2023 adjusted EBITDA
bisa positif,” ujar Teddy.
Menurutnya, perseroan akan bertambah rugi apabila adjusted EBITDA masih mencatatkan minus pada
periode-periode mendatang. Perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1
triliun pada kuartal I/2023, dari sebelumnya mencatatkan laba bersih sebesar
Rp14,54 triliun pada kuartal I/2022.
“Rugi bersih pada kuartal I/2023 salah satunya terjadi
dikarenakan menurunnya nilai investasi dari PT Allo Bank Tbk (BBHI). Perseroan
juga mencatatkan Total Processing Value
(TPV) yang naik sebesar 19% (yoy) menjadi Rp40,5 triliun pada kuartal I/2023,
yang didorong oleh pertumbuhan dari Marketplace dan TPV specialty verticals,”
ucap Teddy.
Teddy menjelaskan sebanyak 72% TPV perseroan berasal dari
luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel
tradisional terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat.
Perseroan hingga saat ini, telah merealisasikan
penggunaan dana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp7,8 triliun. Realisasi
tersebut adalah sekitar 36% dari rencana penggunaan dana yang disetujui oleh
pemegang saham.
Kata Teddy, sesuai yang disampaikan di prospektus,
rencana penggunaan dana penawaran umum perdana saham untuk modal kerja entitas
anak akan direalisasikan selambat-lambatnya pada 31 Desember 2025.
“BUKA akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil IPO
ke OJK secara berkala setiap 6 bulan, sampai seluruh dana hasil penawaran umum
telah direalisasikan,” tutup Teddy.
Baca
juga: Bukalapak Alami Kerugian Rp1 Triliun di Kuartal
I/2023