Selasa, September 30, 2025

BUMN Konstruksi dan Investasi Ini Raih Kontrak Baru Rp13,55 Triliun

Must Read

MONETER
– PT PP (Persero) Tbk mencatat perolehan kontrak baru sampai dengan akhir Juli
2022 sebesar Rp13,55 triliun tumbuh 41,90 persen dibanding periode sama tahun
sebelumnya (yoy) sebesar Rp9,55 triliun.

 

“Perseroan masih terus mengejar
perolehan kontrak baru di tahun ini untuk mencapai target yang telah ditetapkan
oleh manajemen,” kata Sekretaris Perusahaan PT PP Bakhtiyar Efendi dalam
keterangan di Jakarta, Rabu.

 

Adapun perolehan kontrak baru yang
berhasil diraih sampai dengan akhir Juli tersebut antara lain pembangunan
proyek Terminal Kalibaru Tahap 1B Pelabuhan Tanjung Priok Rp3,83 triliun,
proyek pekerjaan Pipeline Semarang-Batang Rp1,06 triliun, proyek pembangunan
Pertamedika Sanur Bali Rp621 miliar, Work Unit Rate Earthwork sebesar Rp421
miliar, pekerjaan tambah proyek pembangunan Dermaga Benoa Rp232 miliar, serta
proyek Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Rp207 miliar.

 

Sampai dengan Juli 2022, kontrak baru
dari BUMN (SOE) mendominasi perolehan kontrak baru dengan kontribusi sebesar 74
%, disusul pemerintah
sebesar 22
%,
dan swasta sebesar 4
%.

 

Komposisi perolehan proyek tersebut
terdiri dari Induk sebesar 70,18% dan Anak Usaha sebesar 29,82
%. Sedangkan,
berdasarkan lini bisnis perusahaan komposisi perolehan kontrak baru perusahaan
terdiri dari lini bisnis jasa konstruksi (pekerjaan infrastruktur dan pekerjaan
sipil, gedung, jalan tol dan jembatan) sebesar 62
% serta engineering,
procurement,
dan
construction (EPC) sebesar 8%, anak usaha sebesar 30%.

 

Dikatakan Bakhtiyar, perseroan juga
telah mengumumkan hasil kinerja keuangan perusahaan per 30 Juni 2022 (unaudited) dengan hasil di
kuartal II/2022 membukukan
pendapatan usaha Rp9,02 triliun atau tumbuh sebesar 39,74
% secara yoy dibanding pencapaian tahun 2021,
yaitu sebesar Rp6,457 triliun.

 

“Perseroan juga mencatatkan adanya
peningkatan nilai gross margin
sebesar 13,61
%
yang capaiannya membaik dari periode yang sama di tahun 2021 sebesar 12,36
%,” katanya.

 

Hingga
kuartal II, perseroan
telah menyerap belanja modal (Capex) sebesar Rp1,90 triliun atau tumbuh sebesar
115
% secara yoy dibanding penyerapan tahun 2021
sebesar Rp. 882 miliar.

 

Capex tersebut dipergunakan untuk
membiayai proyek-proyek investasi lanjutan maupun carry over.
Adapun
komposisi penyerapan
capex
hingga kuartal II 2022 adalah anak usaha utama sebesar Rp645 miliar, anak usaha
non utama sebesar Rp1,23 triliun, dan afiliasi sebesar Rp16 miliar.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img