MONETER
–
PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) resmi menerbitkan Penawaran
Umum Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I CIMB Niaga Auto Finance Tahun 2023 dengan
jumlah dana modal investasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp1 triliun.
Masa penawaran umum akan dimulai pada tanggal 1-3
Februari 2023 dengan alokasi pada 6 Februari dan melakukan pembayaran pada 7
Februari. Kemudian 8 Februari, CNAF akan membayarkan dana hasil emisi sukuk
kepada emiten dan bersamaan sukuk didistribusikan secara elektronik. Serta pada
9 Februari listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Kami berharap dapat memberikan produk investasi
inovatif yang akan diminati investor melalui Penawaran Sukuk Wakalah Bi
Al-Istitsmar I ini,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan
Suherman, Selasa (10/1/2023).
Penawaran Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I tahun 2023
terdiri dari dua Seri yakni Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender dan
Seri B dengan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi. Kupon bagi hasil untuk
Seri A adalah setara dengan 6-7% dan Seri B setara antara 7-,75%.
Pembayaran imbalan Sukuk akan dilakukan setiap
kuartal, sedangkan pembayaran pokok Sukuk Seri A dan Seri B akan dilakukan
secara penuh atau bullet payment sebesar 100% dari jumlah
pokok Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I Seri A dan Seri B pada tanggal pembayaran
kembali dana modal investasi Seri A dan Seri B. Dan sebagai Joint
Lead Underwriters penerbitan Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I adalah
Mandiri Sekuritas.
Nantinya, CNAF sebagai wakil dari pemegang sukuk
akan menggunakan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum Sukuk Wakalah Bi
Al-Istitsmar I sebagai penyertaan modal kerja pada kegiatan usaha pembiayaan
Syariah untuk kendaraan bermotor.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan mengatakan melalui
penawaran tersebut diharapkan dapat mendukung pertumbuhan perseroan di tahun
2023 dan melanjutkan tren positif perseroan yang selalu tumbuh positif baik
dari kinerja aset maupun pendapatan dan keuntungan selama 3 tahun terakhir.
“CNAF akan terus melakukan inovasi dengan memberikan
pelayanan terbaik melalui digitalisasi seiring perbaikan ekonomi terutama dari
industri otomotif,” ujar Ristiawan.