Moneter.id – Sejumlah pelaku industri skala global memberikan
apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang telah bertekad menciptakan iklim
investasi yang kondusif dan memberikan kemudahan izin usaha.
Hal ini mereka kemukakan kepada Menteri
Perindustrian Airlangga Hartarto ketika melakukan pertemuan dalam rangkaian
acara 2019 World Economic Forum Annual
Meeting di Davos, Swiss.
“Apresiasi itu mereka sampaikan karena selama ini
sudah diberikan kesempatan dan kemudahan untuk lebih bisa mengembangkan
usahanya,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto akhir pekan lalu.
Pemimpin
perusahaan internasional yang bertemu dengan Menteri
Airlangga, di antaranya adalah CEO The Coca-Cola Company James
Quincey, VP of Environment, Policy and Social Initiatives Apple Lisa
Jackson, serta CEO SF Motors John Zang. Ketiganya berkomitmen untuk terus
menjalankan bisnisnya dan menargetkan bisa segera menambah investasi.
“Perbincangan dengan Coca-Cola, mereka juga ingin
melakukan lebih banyak diversifikasi produk. Salah satu yang mereka lihat
sangat potensial di Indonesia adalah minuman kopi. Tetapi mereka masih terbuka
melihat produk-produk lain yang bisa dikembangkan di Indonesia” papar Menperin.
Selain itu, The Coca-Cola Company melalui PT
Coca-Cola Amatil Indonesia akan terus mendukung program ekonomi berkelanjutan.
“Mereka pun menguatkan komitmennya di sektor green industry, seperti mendorong penggunaan recycle plastik untuk kemasan botol,” imbuhnya.
Hingga saat ini, PT Coca-Cola Amatil Indonesia telah
menyerap tenaga kerja lebih dari 11 ribu orang, dengan nilai investasi selama
lima tahun (2012-2017) mencapai USD445 juta. Perusahaan ini juga berencana
meningkatkan investasinya hingga USD300 juta sampai tahun 2020.
“Kami memberikan apresiasi kepada Coca-Cola Amatil
Indonesia sebagai pelopor dalam sektor industri minuman ringan,” tutur
Airlangga.
Apalagi, berdasarkan peta jalan Making Indonesia
4.0, industri makanan dan minuman menjadi salah satu sektor unggulan dalam
penerapan era digital.
Sementara itu, pihak
Apple sedang menyiapkan acara wisuda perdana Apple Developer
Academy di BSD City, Tangerang yang bakal digelar pada Maret
2019. Fasilitas yang beroperasi sejak Maret 2018 tersebut telah membina
200 peserta untuk mengikuti program pendidikan pengembangan aplikasi berbasis
sistem operasi iOS selama satu tahun.
“Mereka juga sudah siap membangun kembali pusat
inovasi serupa di Surabaya dan Batam,” ungkap Menperin. Selain didesain untuk
mencetak talenta pengembang aplikasi berbasis sistem operasi iOS, Apple
Developer Academy juga turut membangun ekosistem industri aplikasi iOS di
Indonesia.
Sedangkan pertemuan dengan
SF Motors selaku anak perusahaan Chongqing Sokon Industry Group yang juga induk
Sokonindo Automobile, Airlangga menyampaikan, mereka melaporkan keinginannya untuk
mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia.
Selain itu, berkomitmen
agar pabriknya di Indonesia menjadi salah satu hub untuk rantai pasok produksi mereka. “Dalam pengembangan
kendaraan listrik, mereka akan bekerjasama dengan
perusahaan di Silicon Valley, termasuk di dalamnya dengan Tesla dan mereka juga
sedang mempertimbangkan untuk menambah investasi agar kendaraan listrik mereka
bisa ikut diluncurkan di Indonesia,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjut Menperin, pemerintah
mengakselerasi pengembangan kendaraan listrik di Indonesia melalui Peraturan
Presiden yang akan segera diterbitkan. “Tentunya beleid itu harus diikuti
dengan fasilitas PPnBM dan bea masuk impor. Jadi, kalau tanpa fiskal, regulasi
tersebut kurang efektif. Insentif ini sedang disiapkan oleh Kementerian Keuangan,”
tandasnya.