Moneter.id
– Ekonom Center of Reform on
Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyebutkan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) sangat berpeluang sebagai
salah satu instrumen dalam mendorong investasi.
“Saya kira belajar dari pengalaman
negara lain LPI ini memang berpeluang menjadi sebagai salah satu instrumen
untuk mendorong investasi,” katanya di Jakarta, Senin (18/1/21).
Dirinya menilai keadaan
pemerintah yang kesulitan mendapat pembiayaan dari dalam negeri khususnya untuk
membangun infrastruktur karena terbatasnya ruang fiskal mampu menjadikan LPI
sebagai solusi alternatif.
Meski demikian, Yusuf mengingatkan
pemerintah tetap harus menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah untuk semakin
mendorong efektivitas LPI dalam memperoleh investasi.
“Untuk kemudian mengikuti kisah sukses
negara lain tentu masih ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah
untuk mengoptimalkan LPI,” ujarnya.
Hal itu harus diselesaikan mengingat
keputusan investasi dari LPI nantinya akan dipengaruhi oleh pandangan investor
terhadap beragam permasalahan yang menghambat investasi di Indonesia.
Yusuf menyebutkan beberapa contohnya
adalah mengenai kesiapan infrastruktur pendukung di beragam daerah, kordinasi
antara pemerintah daerah dan pusat, serta stabilitas ekonomi, politik, hukum
dan HAM dalam negeri.
“Dari masing-masing poin di atas
Indonesia masih menghadapi beragam pekerjaan rumah,” katanya. (Ant)