Senin, Oktober 6, 2025

Dana Kelolaan Industri Reksa Dana Turun 0,39 Persen

Must Read

Moneter.id

Asset Under Management (AUM) atau dana kelolaan industri reksa dana tercatat
turun sebesar Rp2,34 triliun atau 0,39 persen dari Rp595,13 triliun pada
Desember 2020 menjadi Rp592,79 triliun pada awal Januari 2021.

“Industri reksa dana mengawali tahun 2021 dengan
penurunan dana kelolaan pada sebagian besar jenis reksa dana,” kata Client
Relationship Officer Infovesta Utama Tania Kinanthi, Senin (15/2/21).

Reksa dana berbasis saham seperti reksa dana saham,
campuran dan Exchange Traded Fund
(ETF) semuanya melemah akibat penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
selama Januari, di mana secara month to
date
(mtd) hingga 29 Januari 2021 minus 1,95 persen di level 5.862.

January
effect
hanya bertahan selama dua pekan pertama pada Januari
2021 dengan pekan ketiga dan akhir pekan Januari tercatat negatif. Pada pekan
keempat, IHSG mengalami penurunan hingga 7,05 persen.

“Hal ini juga didukung oleh tingkat kasus
COVID-19 Indonesia yang terus mengalami kenaikan dan mencatat angka kenaikan
harian tertinggi meskipun vaksin sudah mulai disebarluaskan,” ujar Tania.

Sementara itu reksa dana berbasis pendapatan tetap
juga melemah meskipun pada Januari 2021 baik bank sentral AS, The Fed, maupun
Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan tingkat suku bunganya di level rendah.

Penguatan pasar obligasi yang mulai terbatas karena
sudah mencatatkan kinerja tertinggi di tahun 2020, lanjutnya, pun mulai
bergerak lebih lambat.

Pelemahan pasar obligasi disebabkan turunnya obligasi
pemerintah yang tercermin dari Infovesta
Government Bond Index
(IGBI) yang merosot sebesar 0,28 persen, namun
obligasi korporasi melalui Infovesta
Corporate Bond Index
(ICBI) masih menguat sebesar 0,41 persen.

Di tengah pelemahan tipis reksa dana pendapatan tetap,
investor asing selama Januari masih mencatatkan beli bersih di Surat Berharga
Negara (SBN) sebesar Rp10,84 triliun seiring dengan persepsi risiko yang
cenderung stabil melalui CDS 5 Years Indonesia yang bertahan di bawah level
100.

Di sisi lain reksa dana pasar uang kembali mencatatkan
kenaikan terbesar di tengah ketidakpastian ekonomi karena keraguan efikasi
vaksin COVID-19.

“Ekspektasi akan adanya pemulihan ekonomi di
tahun 2021 masih tetap tinggi sehingga investor dapat mempertimbangkan penurunan
atau koreksi yang terjadi sebagai suatu peluang untuk berinvestasi ke reksa
dana berbasis saham,” tutupnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img