Moneter.id – Pemerintah menyerap dana Rp8 triliun dari lelang empat
seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total
penawaran yang masuk sebesar Rp69,57 triliun. Hasil lelang sukuk ini melebihi
target indikatif yang ditentukan sebelumnya yakni sebesar Rp7 triliun.
“Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS12082020 mencapai
Rp1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,46875% dan imbalan
secara diskonto,” tulis keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan
Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa (11/2/2020).
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 12
Agustus 2020 sebesar Rp22,01 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk
3,46875% dan tertinggi 3,90625%.
Jumlah dimenangkan untuk seri PBS002 sebesar Rp2,73
triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,46875% dan tingkat imbalan
5,8125%.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15
Januari 2022 ini mencapai Rp28,7 triliun dengan imbal hasil terendah masuk
5,46875% dan tertinggi 5,8125%.
Untuk seri PBS026, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,6
triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,02266% dan tingkat imbalan
6,625%. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024
ini mencapai Rp15,11 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,00% dan
tertinggi 6,5%.
Untuk seri PBS005, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,17
triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,57342% dan tingkat imbalan
6,75%. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2043 ini
mencapai Rp3,74 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,53125% dan
tertinggi 7,8125%.
Sebelumnya, pemerintah menyerap dana Rp8 triliun dari
lelang lima seri SBSN atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk
sebesar Rp46,91 triliun.