Minggu, Oktober 5, 2025

Diluar Ekspektasi, BTN Catat Laba Bersih Rp768 Miliar di Semester I/2020

Must Read

Moneter.id – PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk atau BTN mencetak laba bersih senilai Rp768 miliar di semester I/2020.

Kata Direktur
Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury, perolehan laba bersih pada semester I
ini melebihi ekspektasi kami.

“Kami optimistis,
hingga akhir tahun nanti target laba BTN masih on-track, sejalan dengan mulai
adanya peningkatan permintaan kredit pada Juni 2020,” jelasnya dalam siaran
persnya di Jakarta, Minggu (2/8/2020).

Berdasarkan data
keuangan BTN, tercatat laba bersih perseroan ditopang pendapatan bunga bersih
sebesar Rp4,43 triliun. Perseroan juga mencatatkan laba dari operasional di
luar provisi sebesar Rp1,99 triliun.  

Capaian pendapatan
bunga bersih BBTN tersebut disumbang kenaikan pada penyaluran kredit dan
pembiayaan sebesar 0,32% secara tahunan (yoy)
dari Rp251,04 triliun pada semester I/2019 menjadi Rp251,83 triliun  di
periode yang sama tahun ini.

Sementara, Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi Bank BTN terekam menjadi penyumbang pertumbuhan
kredit BBTN secara keseluruhan.  KPR Subsidi yang menempati porsi sebesar
45,11% dari total portofolio kredit di Bank BTN tersebut tumbuh positif di
level 5,84% yoy.

Per semester
I/2020, KPR Subsidi Bank BTN tercatat naik dari Rp107,34 triliun pada semester
I/2019 menjadi Rp113,61 triliun.

Pada segmen kredit
perumahan, Bank BTN juga telah menyalurkan KPR Non-subsidi, kredit perumahan
lainnya, dan kredit konstruksi masing-masing sebesar Rp79,87 triliun, Rp7,56
triliun, dan Rp27,87 triliun per semester I/2020.

“Dengan penyaluran
tersebut, total KPR di Bank BTN tumbuh sebesar 2,47% yoy dari Rp188,82 triliun
menjadi Rp193,49 triliun per 30 Juni 2020. Kemudian, di segmen kredit non
perumahan, perseroan menyalurkan kredit senilai Rp22,91 triliun per akhir Juni
2020,” ucap Pahala.

Di tengah
pertumbuhan positif tersebut, lanjut Pahala, perseroan pun tetap menjaga
kualitas kredit yang disalurkan. Per Juni 2020, BBTN mencatatkan penurunan
rasio kredit bermasalah (NPL) net dari 2,42% per Juni 2019 menjadi 2,40% pada
Juni 2020.

“Perseroan juga
tercatat menyiapkan rasio pencadangan yang cukup besar. Pada semester I/2020,
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Bank BTN melonjak ke level 107,90%.
Posisi tersebut melesat jauh dari 37,87% pada periode yang sama tahun lalu,”
ujarnya. 

Menurut Pahala,
pemupukan pencadangan tersebut merupakan inisiatif perseroan dalam rangka
menjaga kualitas pertumbuhan bisnis di tengah pandemi.

Pada Dana Pihak
Ketiga (DPK) BTN, terpantau naik 2,99% yoy dari Rp219,76 triliun pada Juni 2019
menjadi Rp226,32 triliun di bulan yang sama tahun ini. Pertumbuhan tersebut
disumbang peningkatan perolehan giro sebesar 13% yoy dari Rp52,88 triliun pada
menjadi Rp59,75 triliun di kuartal II/2020.

Dengan peningkatan giro
tersebut, Bank BTN mencatatkan kenaikan dana murah (Current Account Savings
Account/CASA) sebesar 3,75% yoy dari Rp92,83 triliun menjadi Rp96,32 triliun
per semester I/2020.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img