Moneter.co.id – Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik
Sudjono mengatakan anggaran harus ditingkatkan untuk mencapai target swasembada
bawang yang sudah ditetapkan pada 2019.
“Anggaran
kami hanya Rp1,3 triliun. Jumlah ini masih perlu ditambah untuk mencapai
sasaran swasembada yang sudah ditetapkan pemerinta,” katanya.
Spudnik
menambahkan pihaknya berusaha keras untuk capai swasembada bawang putih tahun
2019. “Dari kami menargetkan swasembada bawang putih tahun 2033, namun Pak
Menteri menetapkan tahun 2019. Agar tercapai, kami dan semua jajaran
hortikultura harus kerja keras,” ujarnya.
Dirjen mengakui salah satu kendala yang dihadapi dalam
pencapaian swasembada bawang putih tersebut yakni ketersediaan benih.
Untuk
itu, dia siap mendatangkan benih bawang putih dari Taiwan, karena berdasarkan
penelitian lebih cocok dengan kondisi iklim di Indonesia.
Sementara
itu Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura Prihasto Setyanto
mengatakan untuk mencapai swasembada bawang putih, tahun depan maka harus
dilakukan tanam sekitar 70.000 hektare
Tahun
2018 target penanaman bawang putih sekitar 26 ribu hektare dengan rincian 5.000
hektare berasal dari importir, 7.150 hektare APBN, dan sisanya dari swadaya
masyarakat.
“Jika
target ini tercapai, maka kita dapat mengurang impor bawang putih sekitar 24
persen,” kata Prihasto yang akrab dipanggil Anton itu.
Impor
bawang putih saat ini mencapai 460.000 ton, sementara kebutuhan nasional
mencapai 500.000 ton. Jika
tahun ini tercapai tanaman 26.000 hektare dengan produktivitas 12 ton/hektare,
diperkirakan didapatkan produksi 312.000 ton, sementara kebutuhan bawang putih
nasional 500 ribu ton.
“Sejumlah
daerah yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan bawang putih yakni Solok,
Sumatera Barat, Bantaeng dan Enrekang, Sulawesi Selatan serta Banyuwangi Jawa
Timur,” jelasnya.
(HAP)