Moneter.co.id – Kementerian Perindustrian menargetkan
peningkatan jumlah unit usaha industri kecil dan menengah (IKM) nasional rata-rata
sebesar 1% per tahun dan penyerapan tenaga kerja 3% per tahun.
Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan,
kontribusi IKM berperan penting dalam mendongkrak pertumbuhan manufaktur dan
perekonomian di Tanah Air.
“Untuk itu, kami konsisten berupaya memperkuat
kemampuan IKM, di antaranya dengan melakukan perumusan kebijakan, penguatan
kapasitas kelembagaan, dan pemberian fasilitas kepada IKM yang berpotensi di
Indonesia,” kata Gati di Jakarta, Sabtu (24/2).
Kemenperin mencatat, jumlah unit usaha IKM di
dalam negeri terus mengalami peningkatan setiap tahun. Misalnya, pada tahun
2013, sebanyak 3,43 juta IKM, naik menjadi 3,52 juta IKM pada tahun 2014.
Kemudian, mampu mencapai 3,68 juta IKM di tahun 2015, dan bertambah lagi hingga
4,41 juta tahun 2016. Pada triwulan II tahun 2017, jumlah IKM berada di angka
4,59 juta unit usaha.
“Dengan mencapai 4,4 juta unit usaha IKM di
tahun 2016, tenaga kerja yang terserap sebanyak 10,1 juta orang,” ungkap Gati.
Jumlah tersebut mendominasi dari populasi dan
tenaga kerja industri di Indonesia. Gati pun meyakini, jumlah IKM nasional akan
semakin meningkat seiring pertumbuhan kelas menengah yang diperkirakan mencapai
70% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2025 nanti.
Oleh karenanya, Kemenperin tengah mendorong IKM
agar dapat memanfaatkan marketplace
untuk mempromosikan produknya secara online.
Hal ini seiring dengan perkembangan ekonomi digital saat ini, di mana transaksi
lebih banyak dilakukan melalui e-Commerce.
“Makanya, kami telah memfasilitasi platform
digital untuk mereka dengan membangun e-Smart IKM pada tahun lalu,” tutur
Gati.
Pada tahun 2017, sudah ada 1730 IKM yang telah
mengikuti workshop e-Smart IKM. Tahun
2018 ditargetkan bertambah sebanyak 4000 IKM dan tahun 2019 membidik hingga
5000 IKM. “Para peserta workshop
mendapat pelatihan untuk peningkatan daya saing dan produktivitas usahanya.
Selain itu, materi tentang cara foto produk dan mengunggahnya, serta cara
berjualan di marketplace,” terang
Gati.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga
Hartarto menyampaikan, pihaknya terus melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap sektor
IKM dalam rangka penguatan struktur industri nasional.
Untuk
itu, Kemenperin terus mendorong penumbuhan populasi IKM sesuai dengan sektor
prioritas yang juga tengah dipacu kepada industri skala besar.
“Kami
melakukan fasilitasi
peningkatan kemampuan sentra-sentra IKM di Indonesia, meliputi sentra IKM pangan,
barang dari kayu dan furnitur, sentra IKM
kimia, sandang, aneka dan kerajinan, serta sentra IKM logam, mesin, elektronika dan alat angkut,” tuturnya.
Menperin
menambahkan, pemerintah pun telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
akses pembiayaan terhadap IKM, antara lain melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR),
Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
(LPEI), dan Pemodalan Nasional Madani (PNM).
Dalam program pembinaan pelaku IKM, Kemenperin
juga telah bekerjasama dengan PT Ruang Raya
Indonesia (ruangguru.com) tentang peningkatan kapasitas sumber daya manusia
(SDM) sektor industri melalui pemanfaatan teknologi informasi digital.
(TOP)