Selasa, Oktober 7, 2025

Dorong Ekspor Produk Kayu Ringan, Kemendag Gelar 4th Indonesian Lightwood Cooperation Forum

Must Read

Moneter.id – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar 4thIndonesian Lightwood Cooperation Forum (ILCF) di
Institut
Pertanian
STIPER (Instiper) Yogyakarta. Kegiatan
ini diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi dan menjalin kerjasama dari berbagai pemangku kepentingan pada industry kayu ringan dalam negeri terhadap perkembangan inovasi yang diminati dalam rantai nilai global dan prospeknya di masa depan.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Dody Edward
mengatakan, Indonesia merupakan
salah satu lumbung kayu terbesar di dunia sehingga seharusnya dapat menguasai pasar global.

Kayu ringan sebagai salah satu jenis kayu yang juga dimiliki oleh Indonesia
memiliki
potensi pasar yang sangat besar, karena salah satu tuntutan pasar saat ini adalah jenis kayu yang lebih ramah lingkungan. Sengon sebagai salah satu jenis kayu ringan memiliki potensi ini karena memiliki masa tanam hanya sekitar 3-5 tahun dan dirasa sesuai dengan permintaan pasar global
khususnyaEropa
,” ucap Dody, Senin (14/10).

Namun demikian, lanjut Dody,
Indonesia
perlu
memproduksi produk-produk kayu ringan inovatif dengan yang mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi, bukan sekedar classical
commodities
.

Sehingga produk Indonesia dapat menjadi pioneer mengalahkan produk pesaing dari Tiongkok, khususnya di
pasar
Eropa,” tegasnya.

Pasalnya,
selama
ini bahan baku produk kayu ringan Tiongkok diimpor dari Indonesia untuk kemudian diolah menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

Kayu ringan adalah bagian dari produk technical wood, dimana tren ekspor produk technical
wood

Indonesia kedunia
pada tahun 2014-2018 sebesar1.49%, dengan
peringkat
Negara tujuan utama ekspor di tahun 2018
adalah
1) Jepang sebesar US$ 847,6 juta; 2) RRT sebesar US$ 596,2 juta; 3) Amerika Serikat sebesar US$ 472,5 juta.

Serta beberapa negara di Eropa berada pada peringkat 10
besar, yaitu: 6) Inggris sebesar US$ 149,2 juta; 7) Belanda sebesar US$ 126,8
juta; dan 10) Jerman sebesar US$ 92,5 juta
. Melihat besarnya nilai ekspor
dan potensi produk tersebut, maka dukungan
Kementerian Perdagangan diperlukan
dalam penyelenggaraan
Indonesian Lightwood
Cooperation Forum (ILCF)
2019.

“Penyelenggaraan
ILCF 2019 merupakan
kolaborasi antara Kementerian Perdagangan, Indonesian
Light Wood Association (ILWA)
Swiss Import Promotion Programme
(SIPPO)
,
Instiper Yogyakarta didukung oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dan
Bank Rakyat Indonesia,
yang diselenggarakan sebagai side
event
 dari Trade Expo Indonesia 2019,” ujar
Dody.

Pada kesempatan ini dilakukan pula
penandatanganan Nota Kesepemahaman
antara ILWA, Instiper dan Ditjen PEN Kemendag. Tujuan dilakukannya MoU ini adalah dalam rangka memberikan dukungan untuk menghasilkan lulusan kehutanan yang mempunyai pengetahuan teknis kayu ringan untuk pasar rantai nilai global.

Sehingga lulusannya selain dapat bekerja di perusahaan
industry kayu
ringan juga dapat menjadi eksportir di bidang tersebut.

Dalam kesempatan ini di bahas juga tentang konsep roadmap pembuatan lightwood grading yang merupakan temuan penting hasil dari kegiatan
Selling Mission ke Vietnam pada bulan Maret 2019.

Ditjen PEN di dukung oleh SIPPO yang juga melibatkan
beberapa pemangku kepentingan seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, ILWA dan IPD menginisiasi pembuatan lightwood grading dengan juga memasukan karateristik unik kayu
ringan Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan ciri khas kayu ringan
Indonesia, mempermudah pelaku usaha dalam bernegosiasi dengan pembeli luar
negri dan utk mengindari salah persepsi dari kedua belah pihak.

DitjenPengembanganEksporNasionalberharap, kegiatan ini dapat menstimulasi gairah industry kayu ringan dalam negeri untuk lebih berkarya dan mendapatkan inspirasi akan contoh pengaplikasian kayu ringan yang lebih
modern dan
futuristik
di pasar global.

“Selama ini kayu ringan, sering dikategorikan kayu sembarang atau kayu murah, hanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan panel
barecore
 atau
pengisi blockboard bernilai tambah rendah, dengan memanfaatkan teknologi dan menyasar pasar yang tepat, kayu jenis ini akan memberikan keuntungan yang
berlipat
ganda,”
tutur
Dody.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img