Moneter.co.id – Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berharap
penyertaan modal kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY harus dapat memberikan
kontribusi pada peningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Anggota Pansus II pembahas Raperda Penyertaan Modal pada Bank BPD DIY
Setiya di Bantul, Minggu, (10/12) mengatakan, pihaknya sepakat penyertaan modal
untuk Bank BPD DIY, untuk itu kami minta BPD memastikan kontribusi atas
penyertaan modal itu untuk sebesar-besarnya dalam meningkatkan kesejahteraan
rakyat Bantul.
“Setelah melalui pembahasan panitia khusus (pansus), DPRD Bantul
menyepakati Peraturan Daerah tentang penambahan penyertaan modal kepada Bank
BPD DIY sebesar Rp392,8 miliar dari APBD Bantul hingga tahun 2025,” ujarnya.
Setiya mengatakan, adanya kontribusi bagi kesejahteraan rakyat itu karena
besarnya dana yang akan disertakan oleh pemda Bantul ke Bank BPD DIY. Sementara
di sisi lain, pemda butuh banyak anggaran untuk peningkatan kesejahteraan
rakyat Bantul.
Setiya menjelaskan, kontribusi pertama adalah setoran deviden yang
maksimal, sebab sebagai badan usaha milik daerah (BUMD), Bank BPD memiliki misi
‘profit oriented’.
“Oleh sebab itu Bank BPD DIY harus memberikan bagi hasil (deviden)
yang maksimal atas dana penyertaan modal yang disetorkan Pemda Bantul,”
katanya.
Kontribusi kedua, lanjut dia, adalah memberikan fitur layanan yang
memudahkan warga Bantul untuk mengembangkan usaha dan untuk meningkatkan
kesejahteraan utamanya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan
kemudahan akses permodalan.
“Tentunya tanpa agunan dan bagi hasil yang murah. Kontribusi yang
ketiga yaitu memberikan program CSR (tanggungjawab sosial perusahaan) kepada
masyarakat Bantul dengan bekerjasama dengan pemda dan atau lembaga yang
kredibel,” katanya.
Sementara itu, berkaitan dengan penyertaan modal ke BPD DIY, kata dia,
karena Bantul telah menyetor sebesar Rp98,2 miliar hingga tahun 2016, sehingga
masih perlu setoran modal tambaan sebesar Rp294,6 miliar yang direncanakan
selesai hingga tahun 2025.
Menurut Setiya, apabila dibagi rata-rata tiap tahun, APBD Bantul akan
mendapatkan beban tambahan sebesar Rp36,825 miliar hingga tahun 2025, beban
yang tentu tidak sedikit bila dibandingkan dengan pos belanja pembangunan lain.
“Sekadar untuk komparasi belanja pembangunan untuk pembangunan jalan
Rp63 miliar, BOP (bantuan operasional pendidikan) sekolah Rp43 miliar atau
untuk irigasi Rp25 miliar. Intinya beban Rp36 miliar per tahun itu cukup
besar,” pungkas Setiya. (HAP)