Moneter.id – Untuk menjalankan program pemerintah yakni, Gerbang Pembayaran
Nasional (GPN). PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memilih terkoneksi
dengan dua perusahaan switching, PT Rintis Sejahtera (ATM Prima) dan PT Alto
Network (ATM ALTO).
Pada akhir semester I/2018, BCA membeli
2% saham ATM ALTO melalui Central Capital Ventura (CCV), perusahaan modal
ventura milik BCA.
Namun, sayangnya pihak manajemen BCA tidak
bersedia membuka besaran dana yang digelontorkan untuk pembelian saham
tersebut. “Benar kita membeli saham Alto, sekitar
2% yang CCV ambil,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Selasa
(7/8).
Sementara, Direktur BCA Santoso mengatakan,
pihaknya memilih untuk terinterkoneksi dengan Alto karena perseroan menanamkan
saham di perusahaan tersebut.
Alasan lainnya, kata Santoso, perseroan
juga harus memilih perusahaan switching yang
memiliki kelengkapan jaringan ATM dan EDC sehingga memilih Alto dan Prima.
“Kami diberikan waktu sampai akhir Juni
2018 untuk terkoneksi dengan dua switching,
sehingga kami memilih yang siap dari sisi jaringan supaya bisa comply dengan aturan Bank Indonesia,”
ujarnya.
Santoso menjelaskan, perseroan dia tidak
menutup kemungkinan untuk bisa berkolaborasi dengan perusahaan switching lain apabila perusahaan
tersebut sudah siap dari sisi jaringan. “Kami juga membuka kerjasama dengan
Jalin Pembayaran Nusantara ataupun Artajasa Pembayaran Elektronis,” pungkasnya.
yang sebelumnya secara khusus kelola jaringan ATM BCA. Sementara di ALTO, BCA
baru saja menjadi salah satu pemegang saham.
(TOP)