Moneter.id – Standard Chartered Bank Indonesia
memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan tetap terjaga
di tengah ekonomi global yang diprediksi akan melambat.
Kepala Ekonom Standard Chartered Bank
Indonesia Aldian Taloputra mengatakan ekonomi Indonesia pada 2019 diperkirakan
akan tumbuh kendati lebih rendah dibandingkan target dalam APBN 2019 5,3%. Pertumbuhan ekonomi
dometik diprediksi akan mencapai 5,1%.
“Kami memproyeksikan ekonomi
Indonesia akan tetap mengalami pertumbuhan tahun ini ditunjang oleh
keberhasilan proyek infrastruktur nasional, daya beli masyarakat yang
meningkat, serta pemulihan investasi swasta untuk mengimbangi permintaan dari
luar yang mengalami penurunan,” ujar Aldian.
Menurut Aldian, kebijakan fiskal dan
moneter yang hati-hati, ditunjang dengan reformasi struktural yang
berkelanjutan, akan mampu meningkatkan sentimen dan kepercayaan investasi.
“Yang lebih menarik lagi, tahun ini merupakan tahun politik bagi
Indonesia. Hal ini tentu saja akan berdampak pada dunia bisnis dan investasi
nasional,” katanya.
Sementara itu, CEO Standard Chartered
Bank Indonesia Rino Donosepoetro mengatakan, pihaknya menyaksikan bagaimana
pemerintah telah berhasil membangun reformasi struktural yang meletakkan
pondasi yang kuat bagi seluruh pembangunan yang terjadi di negara dengan
ekonomi terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Ia menambahkan, tahun ini merupakan
tahun yang penting dimana Indonesia akan melaksanakan pemilihan umum langsung
dan serentak di seluruh Tanah Air. Rino memproyeksikan pelaksanaan pemilu akan
berlangsung dengan baik meskipun suhu politik memanas jelang April 2019.
“Kami optimistis kita akan melihat
transisi pemerintah yang damai dan sukses, yang akan membuka jalan bagi
keberlanjutan reformasi struktural dan kepercayaan bisnis yang lebih
solid,” ujar Rino.
Sebelumnya, Dana Moneter Internasional
(International Monetary Fund/IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi pada
2019 menjadi 3,5%,
turun 0,2%
dari proyeksi pada Oktober 2018 lalu 3,7%.
Sedangkan pada 2020, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 3,6%, lebih rendah 0,1% dibandingkan proyeksi
sebelumnya 3,7%.
Standard Chartered Bank sendiri
memproyeksikan, perekonomian global akan berjalan lambat denga pertumbuhan
sebesar 3,6%
dibandingkan 3,8%
tahun lalu dan akan berlanjut hingga ke 2020.
Sejumlah risiko yang dapat memperlambat
pertumbuhan global yaitu perang dagang Amerika Serikat dan China, suhu politik
di Eropa, dan rentannya harga minyak dunia.