Ekonom: Serangan Iran ke Israel Secara Tidak Langsung Pengaruhi IHSG

Ekonom: Serangan Iran ke Israel Secara Tidak Langsung Pengaruhi IHSG

Moneter.id – Jakarta – Serangan Iran ke Israel pada Sabtu malam (13/4) secara tidak langsung akan memengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Demikian dikatakan ekonom sekaligus Menteri Riset dan Teknologi RI periode 2019 -2021 Bambang Brodjonegoro dalam diskusi "Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI" oleh Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter secara virtual di Jakarta, Senin (15/4/2024).

Jelasnya, sebenarnya sentimen utama bagi pergerakan IHSG saat ini lebih dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang tinggi oleh Bank Sentral AS (The Fed).

"Kita lihat IHSG sebelum ramai Iran-Israel, masalah utamanya adalah tingkat suku bunga tinggi yang lebih berpengaruh pada IHSG. Jika ada keputusan The Fed yang tidak sesuai market, maka terjadi capital outflow. Di Indonesia instrumennya ada dua yaitu SBN maupun saham,” ujar Bambang

Oleh karena itu, katanya, eskalasi konflik di Timur Tengah yang mengakibatkan kemungkinan tertahannya suku bunga acuan The Fed secara tidak langsung akan memengaruhi kinerja IHSG.

Bambang menjelaskan pemegang saham IHSG yang termasuk investor asing terbagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok jangka panjang dan jangka pendek (hit and run).

Dalam kondisi global saat ini, kelompok jangka pendek akan memindahkan aset mereka ke instrumen yang lebih aman atau safe haven seperti dolar AS atau obligasi AS.

“Saya lebih melihat akan ada tekanan IHSG tapi tekanan itu juga dibagi dengan dampak tingkat bunga yang tinggi. Jika dilihat sebab akibatnya Iran Israel bersitegang, maka dolar AS dan US treasury bond (obligasi AS) akan dicari terus, itu menyebabkan tekanan IHSG karena orang memilih dolar AS,” jelasnya.

Meski demikian, Bambang menilai dengan banyaknya emiten besar saat ini yang membagikan dividen, maka diharapkan dapat meredam tekanan global yang ditimbulkan pada IHSG.

Popular