MONETER
- Indonesia kembali dapat berbangga, karena salah satu produk elektronika,
yakni kulkas karya anak bangsa melalui PT. Panasonic Manufacturing Indonesia
(PMI) dapat diterima oleh pasar internasional. Pada Jumat (23/9/2022), PT PMI
menggelar kegiatan Pelepasan Ekspor Perdana Produk Kulkas ke Kamboja yang
sebelumnya merupakan pasar dari Panasonic Vietnam.
Aktivitas
PT PMI untuk relokasi produksi dari luar negeri hingga mensuplai market
domestik maupun global dari Indonesia, sesuai dengan arahan Menperin terkait
program substitusi impor dan kegiatan peningkatan ekspor produk dalam negeri.
“Apresiasi
yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada seluruh jajaran Panasonic
Manufacturing Indonesia atas dukungannya terhadap upaya pemerintah untuk
mendorong kegiatan ekspor industri elektronika,” kata Menperin Agus di Jakarta,
Senin (26/9/2022).
Menurutnya,
upaya tersebut salah satu bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah dengan
pelaku industri berjalan baik. “Diterimanya produk kulkas Panasonic ini
membuktikan produk elektronika karya anak bangsa Indonesia telah diakui
kualitasnya oleh pasar Internasional,” imbuhnya.
Produk
kulkas merupakan salah satu produk yang memiliki nilai ekspor tinggi di
Indonesia. Pada tahun 2021, nilai ekspor kulkas sebesar USD374,4 juta.
Tingginya nilai ekspor kulkas asal Indonesia tersebut, salah satunya dari
kontribusi PT PMI yang telah mengekspor
kulkas sebanyak 40% dari produksi lokal ke pasar Asia dan Timur Tengah.
Negara
Kamboja merupakan negara ke-8 bagi PT PMI dalam hal destinasi ekspor kulkas,
selain Jepang, Hong Kong, Malaysia, Myanmar, UAE, Kuwait dan Oman. Selain
kulkas, PT PMI juga telah mengekspor produk elektronika lain, seperti produk
audio, pompa air dan mesin cuci.
PT
PMI telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1970. Saat ini, PT PMI memiliki
sebanyak 1.990 tenaga kerja dan lebih dari 30 negara tujuan ekspor yang
meliputi kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, Eropa dan Amerika.
“Peningkatan
ekspor yang dilakukan oleh PT PMI memberikan multiplier effect yang positif
bagi perekonomian Indonesia, seperti penyerapan tenaga kerja maupun potensi
perluasan investasi, di mana komposisi ekspor PT PMI adalah sebesar 21% dari
total produksi di Indonesia,” jelas Vice President Director PT PMI, Daniel
Suhardiman.
Pada
acara pelepasan ekspor kulkas tersebut, Direktur Jenderal Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier
turut hadir langsung dan memberikan sambutan.
Dalam
sambutannya, Dirjen ILMATE menyampaikan bahwa Kementerian Perindustrian
memberikan perhatian penuh pada peningkatan utilisasi produsen dalam negeri
serta menjaga iklim usaha industri dengan menyusun berbagai kebijakan dan
instrumen. Kebijakan dan instrumen tersebut di antaranya berupa Neraca
Komoditas, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan standarisasi.
“Berbagai
kebijakan untuk meningkatkan utilitas dan menjaga iklim usaha industri sudah
dikeluarkan. Salah satu program yang sedang berjalan di Kemenperin saat ini
adalah Neraca Komoditas,” ujarnya.
Sebagian
besar produk-produk elektronika dengan impor tinggi, dan industri nasional yang
sudah kuat telah diusulkan untuk masuk ke dalam neraca komoditas.
“Harapannya dengan dijalankannya program ini dapat meningkatkan utilitas industri dalam negeri, mengurangi produk impor, serta mendukung program hilirisasi industri nasional,” tegas Taufiek.