Moneter.co.id – Kementerian Pertanian (Kementan)
berharap rencana impor jagung dibatalkan. Pasalnya, saat ini produksi jagung
nasional cukup melimpah.
“Jangan cepat-cepat impor jagung, pakai dahulu yang kita
punya,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi, Selasa, (13/02).
Agung mengatakan, produksi jagung
nasional tahun ini sekitar 23 juta ton. Sedangkan kebutuhan jagung untuk bahan
baku pembuatan pakan dan lainya hanya sekitar 19 juta ton.
Dengan begitu, jagung nasional surplus sekitar empat juta
ton. “Pemerintah juga harus punya cadangan jagung di pusat dan daerah.
Minimal 8%. Kalau lebih, ya kita ekspor,” ujar Agung.
Agung kembali meminta dan berharap agar tidak ada niatan
impor jagung. Dia tak ingin jagung lokal selalu dianaktirikan, meski belum
mampu bersaing dengan produk luar, khususnya soal harga.
“Mahal sedikit tidak masalah, toh jagung produksi
sendiri kan. Jangan di luar lebih murah, beli terus di luar, jangan begitu
lah,” sebut Agung.
Senada, mantan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad juga menolak
rencana impor jagung. “Ada permainan komisi di sana, itu jahat,” kata
Fadel.
Fadel heran dengan rencana impor jagung, karena saat ini
produksi jagung nasional cukup menjanjikan, bahkan mampu ekspor ke beberapa
negara.
“Kami di sini mau ekspor, kok di sana ada yang ingin
impor. Saya mendukung kerja keras Mentan Amran Sulaiman, yang tidak lelah turun
ke lapangan, tolak impor, kita tidak butuh impor,” tegas Fadel.
(HAP)