Moneter.id
–
Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) memfasilitasi pemilik kekayaan intelektual (intellectual property/IP) lokal untuk
ikut serta dalam pameran INABUYER B2B2G Expo 2023. Pameran tersebut digelar di
Gedung Smesco, Jakarta pada 5–7 Juli 2023.
Fasilitasi promosi IP lokal pada pameran INABUYER B2B2G
Expo 2023 ini merupakan implementasi kerja sama Kementerian Perdagangan melalui
Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) dengan Himpunan Peritel dan Penyewa
Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO).
“Pameran INABUYER B2B2G Expo 2023 akan menjadi wadah
berkumpulnya komunitas pembeli, baik dari asosiasi, pemerintahan, swasta, dan
industri untuk dapat melakukan business matching, networking, dan kontrak kerja
secara langsung. Potensi order dari ajang ini mencapai Rp2.000 triliun,” ujar
Dirjen PEN Kementerian Perdagangan Didi Sumedi.
Dalam pameran tersebut, Kemendag memfasilitasi para
pemilik IP yang tergabung dalam Asosiasi Intelektual Properti Kreatif Indonesia
(AIPI). Beberapa produk IP yang dipamerkan antara lain Tahilalats, Milk Mocha,
Si Juki, Lokapala, dan Oramon.
Didi menambahkan, Kemendag terus mendukung IP lokal yang
bisa mengglobal. Ia berharap dukungan tersebut dapat berkontribusi dalam
menjadikan Indonesia salah satu penggerak sektor animasi, komik, dan gim dunia.
Menurut Didi, Pameran INABUYER B2B2G Expo 2023 merupakan
kesempatan yang baik untuk mempromosikan IP lokal. “Pada pameran ini, ratusan
pembeli dan pemasok berkualitas dari berbagai industri dan lembaga pemerintahan
berkumpul dalam satu lokasi. Para pembeli pun dapat memenuhi kebutuhan rantai
pasok perusahaan sebagai substitusi impor,” ungkapnya.
Didi menambahkan, berbagai produk IP dapat dimanfaatkan
sebagai strategi promosi produkproduk pelaku usaha maupun pemilik merek.
Sebagai contoh, karakter atau tokoh kartun yang merupakan produk IP dapat
disertakan dalam proses penciptaan suatu produk yang memiliki nilai tambah
lebih.
“Daya jual sebuah produk akan semakin terdiversifikasi
karena sifat dari karakter IP yang adaptif dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan produk maupun jasa,” ucapnya.
Sementara, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk
Kreatif Kemendag Miftah Farid menyampaikan, IP merupakan aset dalam
pengembangan industri animasi, komik, dan gim yang bisa diperdagangan lintas
batas wilayah (cross-border).
IP diharapkan dapat menjadi salah satu subsektor ekonomi
kreatif yang menjadi alternatif sumber devisa negara di masa depan. “Kemendag
memandang industri IP memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan
dalam menggerakkan ekonomi nasional, khususnya meningkatkan ekspor Indonesia
dalam sektor jasa dan kreatif,” jelas Miftah.
Miftah menyampaikan, Kemendag akan terus mendorong dan
mendukung program serta kegiatan yang bertujuan meningkatkan pengembangan IP
karya anak bangsa. Tujuannya agar IP lokal berjaya di pasar dalam dan luar
negeri.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Perlu dukungan
peran dari usaha besar dan badan usaha milik negara untuk bermitra dalam
memajukan IP lokal, sehingga dapat memberikan efek positif bagi perekonomian
Indonesia,” pungkas Miftah.