Moneter.co.id – PT Freeport
Indonesia (FI) memastikan akan melepas 51% sahamnya ke pemerintah Indonesia.
Namun divestasi tersebut menunggu tercapainya kesepakatan antara pemerintah
dengan Rio Tinto selaku pemilik 40% saham Freeport.
“Kalau Indonesia selesai dengan Rio Tinto, maka Freeport komit melepas
40%,” kata Juru Bicara Freeport Indonesia Riza Pratama di Jakarta, Rabu,
(28/3).
Menurut Riza,
pemerintah dan Rio Tinto masih belum mencapai titik temu dalam menentukan nilai
40% saham di tambang Grasberg tersebut. Pemerintah hanya ingin menghitung modal yang dikeluarkan Tinto sebaliknya si
pemilik tambang ingin menghitung keuntungan yang diperoleh di masa depan.
Pasalnya, Rio
Tinto mendapat bagian 40% atas produksi tambang Grasberg setelah
2021. “Pemerintah hanya mau menghitung modal sementara Rio Tinto
ingin menghitung keuntungannya di masa depan,” imbuhnya.
Ia menambahkan cara pemerintah dapat menggenapi kepemilikan 51% saham Freeport
Indonesia lewat Rio Tinto sangat tepat. Sebab upaya tersebut mempermudah divestasi
tanpa perlu melakukan penghitungan dividen.
Sedangkan sisa
sembilan persen akan digenapi dengan mengakuisisi saham PT Indocooper
Investama. “Kalau menurut kita jadi lebih murah karena enggak ada
pembagian dividen,” imbuh dia.
Sementara itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan hasil
tawar menawar valuasi saham Rio Tinto di PT Freeport Indonesia (PTFI) selesai
pekan ini.
Hasil negosiasi yang berisikan kesepakatan harga valuasi saham Rio Tinto dan
skema pembelian saham itu akan diserahkan kepada pemerintah. “Mudah-mudahan minggu depan sudah dilaporkan ke Menteri BUMN, Menteri
Keuangan, Menteri ESDM,” ucap Deputi Bidang Usaha Tambang Industri
Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno.
(HAP/Mtro)
