Selasa, Oktober 7, 2025

FSP BUMN Bersatu Minta KPK Awasi Impor 500 Ribu Ton Beras

Must Read

Moneter.co.id – Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja
(FSP) 
BUMN Bersatu Arief Poyuono menyatakan,
Perum Bulog yang ditugaskan
menyelenggarakan kebijakan impor 500.000 ton beras
dinilai rawan praktik kolusi, nepotisme, dan upeti. 

“Sebelumnya KPK berhasil mengungkap adanya
tindak pidana korupsi dalam kasus Irman Gusman yang mengalihkan kuota impor
gula dari Jakarta ke Sumatera Barat
,” ujarnya, Senin (12/02) 

Arief menjelaskan, bahwa hal ini bisa terjadi pula
nantinya dalam kasus kuota impor beras.
“Banyak modus operandi dalam impor
beras pada masa lalu untuk mendapatkan fee
impor bagi oknum
pejabat yang berhubungan dengan 
kuota impor beras
serta 
proses tendernya,” ucapnya.

Menurut Arief, biasanya ada jatah dari
para pemenang tender kepada pejabat yang menentukan 
dan
memilih importir 
untuk memenangkan
tender impor tersebut.  
Itulah sebabnya impor beras sangat
rawan suap dalam 
proses tawar menawar harga saat tender dilakukan.

Arief
menegaskan, FSP 
BUMN Bersatu mendesak KPK untuk mengawasi secara intensif proses
tender impor beras.

Jangan
sampai impor beras menjadi seperti impor gula, di mana terjadi aksi suap
menyuap untuk pembagian kuotanya,”
pungkasnya.

 

(TOP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img