Selasa, September 30, 2025

Harga Referensi CPO Naik, Pemerintah Tetapkan BK CPO Sebesar USD 74/MT

Must Read

MONETER Harga
referensi produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk penetapan bea
keluar (BK) periode 16–31 Agustus 2022 adalah USD 900,52/MT. Harga referensi
tersebut meningkat sebesar USD 28,25 atau 3,24 persen dari periode 9 – 15
Agustus 2022, yaitu sebesar USD 872,27/MT.


Penetapan ini tercantum dalam Keputusan Menteri
Perdagangan Nomor 1165 Tahun 2022 tentang Harga Referensi Crude Palm Oil yang
Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana
Perkebunan Kelapa Sawit periode 16 – 31 Agustus 2022.


“Saat ini harga referensi CPO mengalami peningkatan,
dan kembali menjauhi threshold USD 680/MT. Untuk itu, pemerintah mengenakan BK
CPO sebesar USD 74/MT untuk periode 16–31 Agustus 2022,” kata Plt Direktur
Jenderal Perdagangan Luar Negeri Veri Anggrijono disiaran pers yang diterima,
Selasa (16/8/2022).


Katanya, BK CPO untuk periode 16 – 31 Agustus 2022
merujuk pada Kolom 6 Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan Nomor
123/PMK.010/2022 sebesar USD 74/MT. Nilai tersebut meningkat dari BK CPO untuk
periode 9 – 15 Agustus 2022.


“Peningkatan harga referensi CPO dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya peningkatan harga minyak bumi dan minyak nabati lainnya
khususnya minyak kedelai,” paparnya.


Jelas Veri, hal ini disebabkan adanya kekhawatiran
mengenai pasokan akibat cuaca panas dan kering yang terjadi di daerah negara
produsen. Disamping itu, kebijakan ekspor Indonesia yang meningkatkan angka
pengali ekspor dari semula 1:7 menjadi 1:9.


Veri menjelaskan, pemerintah Indonesia juga mengubah
formulasi harga referensi yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 46 Tahun 2022 Tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas
Produk Pertanian dan Kehutanan Yang Dikenakan Bea Keluar, Harga Referensi Atas
Produk Pertanian dan Kehutanan Dan Daftar Merek Refined, Bleached And
Deodorized Palm Olein Yang Dikenakan Bea Keluar Dan Tarif Layanan Badan Layanan
Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.


“Ini menyebabkan pasar
berpikir pasokan dari Indonesia akan meningkat. Faktor lain yaitu adanya
rencana program B35 yang diberlakukan oleh Indonesia dan didukung oleh Amerika
Serikat dengan merancang RUU mengenai Palm Fuel,” tutupnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img