Senin, Oktober 6, 2025

Hasil Misi Dagang ke Arab Saudi, Catatkan Potensi Transaksi USD 14,02 Juta

Must Read

Moneter.id – Kementerian
Perdagangan
melalui Direktorat Jenderal Pengembangan
Ekspor Nasional (PEN), Kemendag melakukan misi dagang ke Arab Saudi pada 28
November—1 Desember 2018 lalu. Kegiatan promosi ini bersinergi dengan berbagai
kementerian, lembaga, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah, dan
Konsulat Jenderal RI Jeddah serta berhasil mencatatkan potensi transaksi
sebesar USD 14,02 juta atau setara Rp 200 miliar.

Pada
kegiatan misi dagang kali ini, delegasi Indonesia terdiri dari 90 peserta dari
kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, serta perusahaan swasta dengan lini
bisnis antara lain minyak sawit dan turunannya, makanan dan minuman, tuna,
karoseri bus, alat tulis, domba hidup, kemasan film, fesyen muslim, furnitur,
bumbu dan rempah, kopi, kayu gaharu, serta aromaterapi.

“Arahan
Presiden sangat jelas untuk melakukan promosi secara sinergis dengan membawa
citra positif Indonesia. Untuk itu, Kemendag berupaya meningkatkan akses pasar
bersama kementerian, lembaga, dan para pemangku kepentingan lainnya, terutama
Konsul Jenderal RI Jeddah
,” ujar Direktur Jenderal PEN, Arlinda diketerangan resmi yang MONETER.id terima, Jumat (7/12).

Arlinda
menjelaskan, misi dagang ini menjadi peluang bagi pengusaha Indonesia membangun
jejaring bisnis di luar negeri. Salah satunya melalui kegiatan forum bisnis
yang diselenggarakan atas kerja sama Kemendag dengan KJRI Jeddah dan ITPC
Jeddah.

Kegiatan
forum bisnis ini dihadiri lebih dari 250 pelaku usaha Indonesia dan Arab Saudi.
Pembicara pada forum bisnis ini antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo, Wakil Kepala Kadin Jeddah Syia Bassam Al Bassam, Importir asal Jeddah
Mohammad Bawazier, Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono, Direktur Eksekutif GIMNI
Sahat Sinaga, dan akademisi UGM Prof Sri Rahardjo.

Selain
forum bisnis, misi dagang ini terdapat kegiatan business matching yang
mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan pelaku usaha Arab Saudi. Dalam
kesempatan ini, terdapat sesi one on one business matching, di mana para pelaku
usaha Indonesia melakukan pertemuan dengan buyer potensial Arab Saudi agar
terbangun jejaring internasional.

“Misi
Dagang Jeddah ini menjadi misi dagang ke-13 sekaligus menutup rangkaian misi
dagang yang dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan di tahun 2018. Dengan
usainya rangkaian misi dagang ini, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan
nilai perdagangan antarnegara dan memperoleh akses pasar yang lebih luas,
terutama ke negara-negara nontradisional,” ungkap Arlinda.

Arlinda
juga mengungkapkan, besarnya Jamaah haji dan umroh Indonesia ke Arab Saudi
menjadi peluang tersendiri yang besar bagi masuknya produk-produk Indonesia.
Produk tersebut antara lain makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil,
produk kesehatan, barang konsumsi, serta bus.

Khusus
untuk bus,
kata Arlinda, peluang produk ini terbuka lebar
karena permintaan di Arab Saudi sangat besar, terutama untuk kebutuhan jamaah
haji dan umroh dan rata-rata bus hanya digunakan 3—4 tahun untuk kemudian
diganti dengan yang baru.

“Pengusaha
Arab Saudi sangat tertarik dengan bus Indonesia karena memiliki keunikan desain
yang berbeda dari bus-bus yang ada di Arab Saudi,” jelas Arlinda.

Menutup
rangkaian misi dagang, Arlinda juga menyaksikan penyerahan penghargaan
Primaduta Award yang diberikan kepada empat buyer asal Arab Saudi yaitu Abdul
Latif Jameel Co, Bin Sihon Trading Co, Said Bawazir Trading Corp. (SBTC), dan
Jarir Bookstore. Primaduta Award merupakan penghargaan tertinggi dari
pemerintah Indonesia kepada buyer yang telah setia mengimpor produk Indonesia.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img