Moneter.id – PT Adhi Karya
(Persero) Tbk (ADHI) mengantongi kontrak baru Rp7,45 triliun dengan kontribusi
pekerjaan konstruksi 90% sampai dengan Juli 2018.
“Perseroan
mendapatkan sejumlah pekerjaan baru pada Juli 2018. Pertama, proyek Sekolah
Paket 3, Jakarta Selatan, senilai Rp275,4 miliar,” tulis siaran resmi ADHI,
Senin (13/8).
Kedua, tulisnya,
ADHI mendapatkan pekerjaan Interchange Tol Cikupa senilai Rp174,4 miliar.
Selanjutnya, perseroan mendapatkan pekerjaan jalan KA Solo senilai Rp89,1
miliar.
“Dengan
demikian, total kontrak baru yang dikantongi Rp7,45 triliun sampai dengan Juli
2018. Jumlah itu setara dengan 31,97% dari target kontrak baru yang dipasang
Rp23,3 triliun pada tahun 2018,” tulisnya lagi.
Adapun,
komposisi kontrak baru terbesar masih berasal dari lini bisnis konstruksi
danengineering, procurement,danconstructionsebesar 90%. Posisi selanjutnya
ditempati oleh pekerjaan properti sebesar 8%.
Dari sumber
pendanaan, sektor swasta berkontribusi paling besar dengan 48%. Sementara,
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 35% dan pemerintah 17%.
“Perseroan
masih membidik sejumlah proyek besar sebagai kontraktor di Jawa dan Sumatra,”
kata Direktur Keuangan Adhi Karya Entus Asnawi M.
Selain itu, lanjut
Entus, ADHI akan mendapatkan pekerjaan dari pembangunan transit oriented development yang didapat oleh
anak usaha PT Adhi Commuter Properti.
Dari sisi
keuangan, Entus menyebut perseroan masih memiliki ruang untuk menambah
perolehan kontrak baru. Akan tetapi, pihaknya akan lebih selektif dalam memilih
proyek yang berstatus turnkey.
Informasi
saja, tahun ini perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp 23,3 triliun.
Target kontrak baru perseroan tahun ini diharapkan dari proyek gedung 34,4%,
properti 22,4%, SDA dan pelabuhan sebesar 17,4%, proyek jalan 8,2%, EPC 3,8%,
dan lainnya 13,8%.
(TOP)