Selasa, September 30, 2025

HUT YDGRK dan YHK, Mbak Tutut: Kita Lanjutkan Membangun Harapan Dan Melaksanakan Bakti Untuk Indonesia

Must Read

Moneter.id – Dua
yayasan sosial yang menjadi penanda dan jejak pengabdian Almarhumah Ibu Tien
Soeharto kepada masyarakat Indonesia yakni, Yayasan Dana Gotong Royong
Kemanusiaan 
(YDGRK) dan Yayasan Harapan Kita (YHK), menapak usia baru. YDGRK memulai langkah 33 tahun, sementara YHK menapaki masa-masa usia 51 tahun pada hari ini, Jumat 23
Agustus 2019.

Sekretaris
Jenderal YDGRK Mohamad Yarman disiaran persnya, Jumat (23/8) mengatakan, kesetiakawanan
sosial yang tulus telah 33 tahun diantarkan oleh seluruh Pengurus Yayasan Dana
Kemanusiaan Gotong Royong Siti Hartinah Soeharto. Begitu bencana alam terjadi,
mereka adalah yang terdepan berada di lapangan. Ibu Negara Tien Soeharto
memegang langsung komandonya.

”Mbak
Tutut, Mas Indra Rukmana, Mas Sigit, Mbak Titiek, Mas Tommy, dan Mbak Mamiek
Soeharto menjadi ujung tombak yang memecah kesedihan. Putra-putri Presiden ini
menguatkan dan mengajak warga kembali menyusun harapan bahwa hidup tidak harus
berhenti bermakna hanya karena bencana,” ucapnya.

Ia
menjelaskan, melalui Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan ini, putra-putri
Presiden Soeharto dididik Ayahanda dan Ibunda sebagai ujung tombak pengantar
Sila ke-5 Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Kiprah
yayasan pun berskala internasional dengan pemberian santunan untuk korban
musibah di Saudi Arabia, korban perang Teluk Persia, dan lainnya. Ibu Tien
Soeharto sendiri seringkali mengantarkan langsung kebutuhan mendasar perkotaan
di daerah seperti gerobak sampah dan merehabilitasi banyak perkampungan kumuh.

Yayasan
juga mengadakan berbagai pelatihan dan simulasi bencana untuk para relawan,
mengukuhkan keberadaan mereka, kemudian menyerahkannya kepada pemerintah daerah
setempat untuk bertugas di lokasi-lokasi bencana.

Selama
33 tahun berkiprah, YDGRK telah menyalurkan bantuan sekitar Rp 64 miliar.
Selama itu pula YDGRK telah menyalurkan bantuan di 1.099 lokasi bencana, pada
899 kejadian bencana di 34 Provinsi di Indonesia serta beberapa titik bencana
dunia.

“Kami
selalu hadir di mana rakyat menderita karena bencana. Tak hanya sekali. Pada
bencana yang baru saja terjadi, yakni tsunami di pesisir Banten dan Lampung,
akhir tahun 2018 hingga awal 2019 lalu, saya sendiri terlibat sedikitnya dalam
dua kali kedatangan,” tambah Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut).

“Kami
datang tak hanya untuk memberikan apa yang sebatas kemampuan bisa kami berikan.
Yang lebih penting daripada itu, kami datang untuk memberikan harapan. Kami datang
untuk menegaskan masih kuatnya tali persaudaraan kita sebagai anak bangsa,
lebih jauh lagi, sebagai sesama manusia, makhluk Allah yang diikat dengan
rahman dan rahim-Nya,” kata Mbak Tutut.

 Sementara
menurut Sekretaris Jenderal Yayasan Harapan Kita (YHK) Tb. Mohammad Sulaeman,
pendirian YHK didirikan Almarhumah Ibu Hj. Siti Hartinah Soeharto dengan
tujuan luhur meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dalam arti
seluas-luasnya.

“Ibu
Tien mengelola Yayasan Harapan Kita bersama para wanita enerjik pada zamannya
yaitu Ibu Siti Zaleha Ibnu Sutowo, Ibu Sri Dewanti Muhono, Ibu Kartini Widya
Latief, Ibu Siti Maemunah Alamsjah, Ibu Wastuti Ali Murtopo dan Ibu Soetamtitah
Soedjono Humardani,” paparnya.

Mbak
Tutut menambahkan, dengan modal awal Rp. 100 ribu yang disisihkan Ibu Tien dan
Ibu Zaleha Ibnu Sutowo dari kas rumah tangga, mereka menggerakkan Yayasan
Harapan Kita. “Kini, 51 tahun setelah itu kita bisa menyaksikan sendiri
perkembangan yang terjadi. Bukan semata soal yayasan ini telah berhasil
membangun sekian banyak rumah sakit, antara lain Rumah Sakit Anak dan Bersalin
Harapan Kita, Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, dan sebagainya,” ucapnya.

“Tetapi
kita semua menyaksikan, bagaimana Yayasan Harapan Kita pun telah berhasil
mengurangi ketergantungan warga Indonesia akan perawatan terbaik di luar
negeri. Bagaimana Yayasan Harapan Kita bertekad kuat sebagaimana  keinginan Ibu Tien sebagai pendirinya untuk
membela kesehatan rakyatnya. Sejak awal berdirinya, Yayasan Harapan Kita
menegaskan bahwa bagi yang ekonominya tidak mampu, meskipun mengalami gangguan
jantung, tetap harus diselamatkan dengan mekanisme cross subsidi,” tegas Mbak Tutut.

“Kami
atas nama Keluarga Besar Yayasan Harapan Kita dan Yayasan Dana Gotong Royong
Kemanusiaan, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat
Indonesia. Berbagai sumbangsih kedua Yayasan ini pada gilirannya kita harapkan
turut memberi kontribusi bagi kemajuan bangsa dan Negara ini,” tutup Mbak
Tutut.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Perluas Jaringan, TIKI Resmi Membuka Cabang Utama di Kupang

PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) meresmikan pembukaan Cabang Utama TIKI di Kupang, sebuah langkah strategis yang menandai semakin kuatnya...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img