Moneter.id – Konferensi berskala internasional The 71st
International Institute of Welding Annual Assembly & International
Conference 2018 (IIW 2018) telah usai digelar. Sebanyak 47
negara berkumpul di Bali untuk membahas berbagai aspek pengelasan dan aktivitas
terkait, termasuk strategi menghadapi tantangan global di masa mendatang.
Informasi
resmi IIW 2018 yang diterima, Senin (30/7) dijelaskan, salah satu poin
penting yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah
kesepakatan para anggota untuk membuka akses dan peluang berkarya sebagai welding
professional di seluruh dunia, khususnya di 47 negara anggota IIW.
“Ditekankan
bahwa memiliki kualifikasi dan sertifikasi internasional merupakan salah satu
kriteria penting untuk berkarya dan bersaing di dunia global,” tulisnya.
Sejak tahun 2000, IIW telah membuat skema kualifikasi dan
sertifikasi untuk profesional pengelasan yang secara berkelanjutan direvisi dan
diperbaharui, menyesuaikan dengan kemajuan teknologi terkini dan kebutuhan
dunia industri.
Melalui skema ini, diharapkan lembaga-lembaga pelatihan
dapat menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keahlian sebagaimana
yang dunia industri butuhkan. Asosiasi Pengelasan Indonesia (API) telah
mendapatkan akreditasi untuk menerapkan skema IIW ini sejak dari tahun 2010.
“Sertifikasi akan memudahkan welder Indonesia untuk
mendapatkan pekerjaan di mancanegara karena sertifikasi tersebut menjadi bukti
kemampuan dari welder tersebut. Kita memiliki banyak tenaga handal yang bila
diarahkan dengan benar akan menjadi tenaga ahli yang bisa mengharumkan nama
bangsa di industri pengelasan dunia,” Presiden
API, Achdiat Atmawinata.
Perkembangan teknologi yang demikian pesat serta berbagai
inovasi yang menyertai perkembangan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi
para pengelas. Untuk itu, mereka dituntut untuk selalu mengikuti berbagai
perkembangan yang ada.
Sertifikasi merupakan salah satu cara untuk menjamin
bahwa kualitas tenaga pengelas sejalan dengan perkembangan teknologi. Melalui
sertifikasi internasional, standardisasi kemampuan para profesional pengelasan
semakin jelas dan terarah serta adaptif dengan perkembangan teknologi.
Selain konferensi, kegiatan IIW 2018 juga menghadirkan Young
Profesional (YP) forum yang dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari
berbagai negara. Dalam forum yang ditujukan untuk mendorong minat generasi muda
dibidang pengelasan dan aktivitas terkait, peserta diberikan kesempatan untuk
mengenal dunia pengelasan khususnya IIW secara lebih jauh, membangun jejaring
dan komunikasi dengan berbagai ahli, praktisi dan peneliti pengelasan.
Melalui forum
ini, IIW bermaksud untuk
mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global dan juga sebagai
bagian dari proses regenerasi, yang dikemudian hari dapat meneruskan eksistensi
IIW.
Pada kesempatan ini, tambah Edi Diarman Djasman,
direktur eksekutif API sekaligus ketua panitia IIW 2018, para peneliti
saling bertukar pikir dan berbagi solusi seputar dunia pengelasan.
Dampak yang cukup baik bagi kita adalah hadirnya kesempatan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan dalam menghadapi persaingan global.
“Di event
ini kita belajar banyak dengan para pakar pengelasan dunia,” pungkas Edi.
(TOP)