Moneter.co.id – Indonesia
dan Bangladesh memiliki hubungan bilateral dalam hal penguatan kerja sama di
bidang ekonomi khususnya
sektor industri. Ini terlihat dari nilai perdagangan kedua negara yang mengalami
peningkatan, di mana tahun 2014 mencapai USD1,38
miliar dan menjadi
USD1,65 miliar pada
tahun 2017.
“Ekspor
komoditas utama Indonesia antara lain CPO, kereta api dan komponennya, serta kertas
karton. Sedangkan, impor barang terbesar dari
Bangladesh yaitu benang,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada
acara Perayaan Hari
Kemerdekaan ke-47 Bangladesh di Jakarta, Senin malam (26/3).
Pada kesempatan tersebut, Menperin
mewakili Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasinya terhadap Bangladesh yang telah mempercayai PT INKA
untuk mendukung dalam pengembangan konektivitas
Bangladesh. Perusahaan industri kereta api ini secara bertahap mengirimkan 400
gerbong kereta ke Bangladesh.
“Kerja sama antara PT. INKA dengan Kereta Api Bangladesh dalam
pembelian gerbong kereta api sudah ditandatangani sejak tahun 2017. Hal ini akan
menjadi tonggak sejarah berbagai peningkatan kerja sama
kedua
belah pihak untuk yang
akan datang,” papar Airlangga.
Selain itu, Menperin menyampaikan, PT. Japfa Comfeed Indonesia berencana mendirikan pabrik baru di
Bangladesh yang akan fokus menghasilkan produk pakan ternak. Ini menandakan geliat
industri nasional yang mampu berinvestasi dan melakukan ekspansi di luar
negeri, sekaligus menunjukkan daya saingnya di tingkat global.
“Ke
depannya, kerja sama
ini akan diarahkan langsung untuk membentuk usaha bersama dalam komponen
permesinan dan
pemeliharaannya, serta
kerja sama teknis
atau peningkatan kapasitas tenaga kerja Bangladesh,” tutur
Airlangga.
Menperin meyakini, peluang
kerja sama kedua
negara masih sangat luas dan menjanjikan
mengingat adanya potensi besar pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan Bangladesh. “Indonesia
punya pasar yang besar dan tenaga kerja yang banyak. Pemerintah Indonesia juga
terus menciptakan iklim investasi yang kondusif serta memberikan kemudahan bagi
para pelaku industri untuk menjalankan usaha,” ujarnya.
Duta
Besar Bangladesh untuk Indonesia Azmal Kabir mengungkapkan, Pemerintah Bangladesh sangat senang bisa
bermitra dengan Indonesia di segala bidang dan berharap hubungan bilateral ini
akan semakin meningkat ke depannya.
Dia menyampaikan apresiasi kepada
Presiden RI Joko Widodo yang telah berkesempatan untuk mengunjungi Bangladesh dan bertemu dengan Perdana Menteri
Bangladesh Sheikh Hasina. Menurutnya, selain melakukan pertemuan bilateral, Jokowi juga menyambangi pengungsi
Rohingya.
“Di
sepanjang perjalanan, saat itu, masyarakat Cox’s Bazar turut menyambut
kedatangan Jokowi. Kedatangan Jokowi ke Cox’s Bazar tersebut juga bersamaan
dengan pemberian bantuan dari Indonesia berupa makanan dan obat-obatan,” ungkapnya.
(TOP)