Moneter.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi
Santoso melepas ekspor 128 ton produk asam amino L-Tryptophan senilai 900 ribu
dolar atau setara Rp15 miliar ke China di Pasuruan, Jawa Timur.
Pelepasan ekspor digelar di PT Cheil Jedang Indonesia (CJI),
Pasuruan, Jawa Timur ini, merupakan bagian dari ekspor berkelanjutan produk
L-Tryptophan PT CJI ke berbagai negara sejak 2010, yang hingga tahun ini total
ekspornya sudah mencapai 350 ribu ton dengan nilai sekitar Rp40 triliun.
Sebelumnya pada tahun 2024, total ekspor L-Tryptophan
Indonesia ke dunia tercatat sebesar 259 juta dolar AS. Dari nilai tersebut,
pangsa ekspornya ke China mencapai 61,7 persen dari total ekspor.
Sementara itu, pada 2024, Indonesia menempati peringkat
ke-12 sebagai negara pemasok produk L-Tryptophan dunia. Ekspor L-Tryptophan
Indonesia tumbuh positif rata-rata sebesar 15,84 persen per tahun dalam lima
tahun terakhir (2020-2024). Negara tujuan utama ekspor Indonesia untuk produk
ini, yaitu China, Vietnam, Belanda, Spanyol, dan Jerman.
“Ekspor L-Tryptophan senilai Rp15 miliar ke Tiongkok
kali ini menjadi bukti nyata potensi besar Indonesia sebagai salah satu pemasok
produk bioteknologi dunia,” ujar Mendag Budi di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Kata Budi, keberhasilan ekspor L-Tryptophan berkontribusi
besar terhadap peningkatan ekspor nonmigas Indonesia, khususnya dari sektor
industri kimia berbasis bioteknologi.
L-Tryptophan merupakan bahan baku berupa asam amino esensial
yang digunakan industri untuk memproduksi pakan ternak seperti untuk unggas dan
sapi.
Produk ini berperan penting sebagai zat aditif pakan (feed
additive) dalam sektor peternakan. Manfaatnya adalah membantu pembentukan
protein, mengontrol tingkat stres dan agresivitas hewan ternak, meningkatkan
daya tahan tubuh, serta mendorong peningkatan produksi dan kualitas daging.




