Moneter.id – Menteri
Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan, Indonesia siap untuk meningkatkan
kerja sama di bidang perdagangan dan investasi dengan Tiongkok.
“Tiongkok
merupakan mitra dagang dan investasi utama Indonesia. Oleh karena itu, kita
perlu meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi Indonesia?Tiongkok,”
ujar Mendag dalam Forum Bisnis Infratruktur dan Investasi (Indonesia Business
Infrastructure and Investment Forum di Shanghai, Tiongkok, Senin (23/9).
Mendag
mengungkapkan hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok sangat penting karena
meliputi tiga aspek utama penggerak perekonomian yaitu perdagangan, investasi,
dan infrastruktur. “Hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok sangat penting karena
meliputi tiga aspek yaitu perdagangan, investasi, dan infrastruktur,” imbuhnya.
Menurut
Mendag, Indonesia-Tiongkok memiliki banyak produk unggulan yang dapat meningkatkan
kerja sama perdagangan selain minyak sawit, yaitu sarang burung walet, produk
agrikultur terutama buah-buahan tropis, dan perikanan.
Mendag
juga menyampaikan dalam forum tersebut bahwa bagi Tiongkok, minyak sawit
merupakan bahan input utama bagi berbagai industri olahan mulai dari industri
makanan dan minuman, kosmetik, kebutuhan sehari-hari, sampai pada sektor
energi.
“Selain
minyak sawit, Indonesia dan Tiongkok juga memiiki banyak produk unggulan yang
harus kita dukung dalam meningkatkan perdagangan. Produk unggulan tersebut
antara lain sarang burung walet dengan kualitas terbaik dan kaya akan nutrisi
sehingga baik untuk kesehatan,” imbuh Mendag.
Pada
pertemuan ini, Mendag menyampaikan Indonesia saat ini sedang melakukan
perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive
Economic Patnership/RCEP) dengan 16 negara.
“Kita
optimis bahwa RCEP secara substansi akan selesai pada tahun ini,” tandas
Mendag.
Mendag
menambahkan, kedua negara perlu melakukan langkah-langkah yang dapat
mempercepat peningkatan kerja sama perdagangan. “Kedua negara perlu
mengintensifkan pemanfaatan ASEAN-China Free Trade Agreement. Selain itu, kita
perlu menghapuskan seluruh hambatan dan biaya perdagangan dan investasi yang
memberatkan serta mengadakan lebih banyak pertemuan dan forum bisnis bilateral
maupun regional,” ungkap Mendag.
“Tiongkok
merupakan mitra dagang terbesar Indonesia ke-1 di dunia. Sedangkan, Indonesia
merupakan mitra dagang terbesar Tiongkok ke-15 di dunia,” tungkasnya.
Sekedar
informasi, total perdagangan Indonesia-Tiongkok 2018 mencapai USD 72,6 miliar
tumbuh 23 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan, total perdagangan
Indonesia-Tiongkok periode Januari?Juli 2019 tercatat sebesar USD 39,69 miliar.
Tren
ekspor Indonesia ke Tiongkok 2014?2018 meningkat sebesar 13,8 persen. Ekspor
Indonesia ke Tiongkok pada periode Januari-Juli 2019 tercatat sebesar USD 14,78
miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Tiongkok pada periode yang sama
tercatat sebesar USD 24,9 miliar.
Produk
ekspor Indonesia ke Tiongkok pada periode bulan Januari-Juli 2019 adalah
lignite, minyak sawit, batu bara, pulp kayu kimia, dan feronikel. Sementara
produk impor Indonesia dari Tiongkok pada periode tersebut adalah alat komunikasi,
alat elektronik, bawang putih, mesin penyaringan, serta elevator dan conveyor.