Moneter.co.id – Indonesia dan Singapura
sepakat meningkatkan kerja sama di bidang investasi dan pendidikan vokasi,
khususnya untuk sektor industri. Hal ini semakin memperkuat kemitraan kedua
negara dalam rangka saling melengkapi potensi ekonomi yang sangat besar.
“Singapura merupakan salah satu negara tetangga yang
memiliki peran strategis bagi kepentingan Indonesia maupun kawasan,” kata
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Minggu (18/2).
Pernyataan ini menanggapi pertemuannya dengan Menteri
Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, beberapa waktu lalu di Kementerian
Perindustrian (Kemenperin).
Menperin menjelaskan, di bidang investasi, pihaknya telah mendorong Singapura
agar dapat terus mengembangkan pembangunan kawasan industri di daerah lain
Indonesia, yang konsepnya terintegrasi serupa dengan Kawasan Industri Kendal
(KIK), Jawa Tengah.
”Kami menawarkan di
Kalimantan Utara (Tanah Kuning), Sumatera Utara (Kuala Tanjung) dan Sulawesi
Utara (Bitung),” tuturnya.
KIK yang
dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo dan PM Singapura Lee Hsien
Loong pada 14 November 2016, merupakan proyek patungan antara pelaku
industri Indonesia dan Singapura (PT Jababeka Tbk. dan Sembcorp
Development Inc.). Nilai investasi di kawasan seluas 2700 hektar ini mencapai
USD360 juta.
“Hingga Januari 2018, KIK telah menarik sebanyak 39 investor
yang berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, China dan Jepang dengan
menyerap tenaga kerja lebih dari 1.950 orang,” ungkapnya.
Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di sektor
industri furnitur, makanan, kemasan makanan, baja, label printing, dan boneka.
“Pada pertemuan dengan Menlu Singapura, kami juga
membahas mengenai Bilateral Investment Treaty dan negosiasi pembaharuan Double Taxation Agreement,” ujar Menperin.
Pada tahun 2017,
Singapura mejadi investor kedua terbesar yang menanamkan modalnya di Indonesia
hingga USD2,05 miliar. Selain itu, Indonesia-Singapura menjalin sinergi dalam
pengembangan kompetensi
sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi.
“Contohnya,
pembangunan Politeknik
Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di KIK yang rencananya tahun ini menerima
mahasiswa baru sebanyak 96 orang untuk tiga prodi,” papar Airlangga
Komitmen kerja sama di bidang pendidikan vokasi, juga
terimplementasi melalui penandatanganan MoU antara Menperin RI dengan Menteri Pendidikan Singapura,
Technical Arrangement (TA) antara Sekjen
Kemenperin dengan Direktur Kampus Institute of Technical
Education (ITE) Singapura,
dan Collaborative Agreement antara Kapusdiklat Industri dengan ITE
Education Services (ITEES) Singapura.
“Langkah tersebut sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi untuk mendororong setiap kawasan industri
baru dilengkapi dengan fasilitas pendidikan vokasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Menperin
menyampaikan, sebanyak 25 kepala sekolah dan guru dari
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) asal Indonesia akan mengikuti pelatihan
kepemimpinan di Kampus ITE Singapura.
”Leadership Training Workshop ini
dilaksanakan di Kampus ITE Singapura mulai tanggal 19 Februari–3 Maret 2018,” ucapnya.
Peserta tersebut
terdiri dari guru produktif di bidang permesinan, tehnik pemanfaatan instalasi tenaga listrik dan tehnik otomasi industri. Mereka di antaranya berasal dari SMK di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.
(TOP)