Moneter.id – Di
Indonesia terdapat banyak
pengusaha yang sukses dalam bisnisnya dan kemudian dinobatkan sebagai orang
terkaya di Tanah Air.
Dikutip
dari laman Cermati.com, Sabtu (9/03), berikut daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2018 versi majalah Forbes:
1. Robert
Budi Hartono
Pria yang
memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong ini masih betah bertengger di peringkat
pertama dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum, yaitu Oei
Wie Gwan ini memiliki jumlah kekayaan senilai $35 Miliar atau setara dengan Rp494 Triliun.
Dengan
jumlah kekayaan yang berlimpah, Robert Budi Hartono berhasil bertahan di daftar nama orang terkaya di
Indonesia selama beberapa tahun. Kekayaannya berasal dari bisnis utamanya,
yakni rokok. Selain itu, ia juga memiliki sebagian besar saham Bank BCA.
2. Susilo
Wonowidjojo & keluarga
Susilo
Wonowidjojo dan keluarganya mendapatkan kekayaan mereka dari pembuat rokok
kretek yang diperdagangkan, Gudang Garam, yang menghasilkan 70 miliar batang
rokok per tahun dan telah berdiri sejak tahun 1958. Diperkirakan jumlah kekayaannya
mencapai $9.2
Miliar atau
setara Rp130 Triliun.
Di
Gudang Garam, Susilo menjabat direktur utama sejak 2009 menggantikan kakaknya
Rachman Halim yang meninggal dunia pada tahun 2008.
3. Eka
Tjipta Widjaja dan keluarga
Eka Tjipta
Widjaja merupakan pengusaha dan pendiri PT. Sinar Mas. Saat ini Sinar Mas
telah merambah dunia bisnis di bidang kertas, real estat, jasa keuangan,
agribisnis dan telekomunikasi. Diperkirakan jumlah kekayaannya mencapai $8.6 Miliar atau setara dengan Rp121 Triliun.
Baru-baru ini
dia juga mendirikan pabrik oleokimia yang bekerja sama dengan perusahaan
Spanyol Cepsa di pulau Riau, Indonesia.
Kedua anak
laki-lakinya yaitu Franky menjalankan perusahaan raksasa kelapa sawit Golden
Agri-Resources dan Oei Hong Leong mengelola investasinya sendiri di
Singapura.
4. Sri Prakash
Lohia
Sri Prakash
Lohia merupakan pendiri sekaligus ketua dari Indorama Corporation, sebuah perusahaan petrokimia dan tekstil di Indonesia. Pria yang lahir dan besar di India ini menghabiskan
banyak kehidupannya di Indonesia untuk berbisnis.
Ia telah
menetap di Indonesia sejak tahun 1974 untuk menjalankan kehidupan
profesionalitasnya dengan berbisnis. Jumlah kekayaannya mencapai USD7.5 Miliar atau setara dengan Rp106 Triliun.
5. Anthoni Salim
Direktur utama PT. Salim Group ini, diperkirakan memiliki kekayaan sebesar $5.3 Miliar atau setara Rp75 Triliun. Salim juga
adalah pemegang saham mayoritas (44%) dari perusahaan investasi yang terdaftar
di Hong Kong First Pacific yang memiliki aset $ 17,2 miliar di enam negara.
Anak dari pengusaha Sudono Salim ini juga merupakan CEO dari PT. Indofood
6. Tahir
Dato’ Sri Tahir,
atau yang terlahir dengan nama Ang Tjoen Ming, merupakan seorang pengusaha di
Indonesia. Selain sebagai pengusaha, ia juga seorang investor, filantropis,
sekaligus pendiri dari Mayapada Group.
Perusahaan ini
merupakan holding company yang telah mempunyai beberapa unit
usaha di Indonesia, meliputi perbankan, TV berbayar, media cetak, rumah sakit,
properti, hingga rantai toko bebas pajak atau duty free shopping (DFS). Jumlah kekayaannya diprediksi mencapai USD 4.5 Miliar atau setara Rp63 Triliun
7. Chairul
Tanjung
“Si Anak Singkong” Chairul Tanjung merupakan pengusaha sekaligus
mantan Menko Perekonomian pada 19 Mei 2014 hingga 27 Oktober 2014
menggantikan Hatta Rajasa.
Nama Chairul
terkenal sebagai pengusaha sukses yang memimpin CT Corp. Jumlah kekayaan diperkirakan mencapai USD 3.5 Miliar atau setara Rp50 Triliun.
Saat ini, perusahaannya telah membawahi beberapa anak
perusahaan, seperti Bank Mega, Trans Corp, dan CT Global Resources.
8. Boenjamin
Setiawan
Boenjamin
Setiawan, yang memiliki gelar doktor dalam bidang farmakologi, mendirikan Kalbe
Farma di sebuah garasi pada tahun 1966. Kalbe Farme sekarang adalah perusahaan
farmasi terbesar di Indonesia.
“Dr.
Boen,” begitu ia dijuluki, juga mengendalikan Mitra Keluarga, yang
mengoperasikan 12 rumah sakit. Jumlah kekayaannya
diprediksi mencapai $3.2
Miliar atau
setara Rp45 Triliun
9. Jogi Hendra
Atmadja
Jogi Hendra
Atmadja adalah kepala Mayora Group dan telah tersebar ke lebih dari 90 negara.
Keluarganya
adalah imigran Cina generasi ketiga yang mulai membuat biskuit pada tahun 1970.
Atmadja dan keluarganya, termasuk saudara dan sepupu, memiliki saham besar
dalam bisnis ini. Jumlah kekayaannya diperkirakan mencapai USD 3.1Miliar atau setara Rp44 Triliun.
10. Prajogo
Pangestu
Pada 2017,
Prajogo Pangestu berhasil menembus deretan 20 orang terkaya di Indonesia
setelah beberapa tahun absen.
Hal ini
dikarenakan bisnisnya di perusahaan petrokimia Barito Pacific dan anak
perusahaannya, Chandra Asri Petrochemical keuntungannya melonjak hingga 5 kali
lipat dalam setahun terakhir. Diperkirakan jumlah kekayaannya
mencapai USD 3
Miliar atau
setara dengan Rp43 Triliun.
Taipan kelahiran
1944 ini mengawali bisnisnya di industri perkayuan pada akhir tahun
1970-an dengan menggunakan nama Djajanti Timber Group.
11. Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong
lahir di Singapura, namun pada
tahun 1972, ia mengadu nasib dan pindah ke Indonesia.
Ketika di Singapura, ia sempat bekerja di
perusahaan konstruksi milik ayahnya, David Low Yi Ngo. Pada tahun 1992, ia
berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Tahun 1997,
ia membeli tambang batubaranya yang pertamanya melalui PT. Gunungbayan
Pratamacoal. Tahun 1998,melalui PT Dermaga Perkasapratama.
Ia juga
mengoperasikan Terminal Batubara di Balikpapan, Kalimantan. Di sektor
pertambangan Batubara dengan perusahaan Bayan Resources inilah yang
mengantarkan Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya no. 30 (versi majalah Forbes). Jumlah kekayaannya
mencapai USD 2.5 Miliar atau setara Rp36 Triliun
12. Mochtar Riady
Mochtar Riady
merupakan pengusaha Indonesia terkemuka. Ia adalah seorang pendiri sekaligus
presiden komisaris dari Lippo Grup.
Hingga saat ini,
ia dikenal masyarakat sebagai seorang praktisi perbankan yang andal.
Karier suksesnya memang dimulai dari menjadi seorang bankir, cita-citanya
dahulu sejak kecil.
Awalnya Mochtar
mendapat kesempatan untuk mengurus bank yang bermasalah hingga akhirnya maju,
kemudian ia pindah ke Bank Buana lalu Bank Panin. Hingga saat ini namanya
melambung menjadi salah satu konglomerat keturunan Tionghoa hingga ke
mancanegara dengan jumlah kekayaan mencapai USD 2.3 Miliar atau setara Rp32 Triliun.
13. Murdaya Poo
Dikenal sebagai seorang pengusaha sukses di Indonesia.
Central Cipta Murdaya merupakan induk seluruh perusahaan keluarga Poo yang bergerak di bidang kelistrikan, engineering,
teknologi informasi, perdagangan, infrastruktur, agribisnis, manufaktur,
properti, dan kehutanan.
Sumber kekayaan
Murdaya berasal dari sektor energi, industri, dan lainnya. Keunikannya
dibanding dengan pengusaha lain di Indonesia ialah memiliki pasangan yang juga
pengusaha sukses, yaitu Sri Hartati Tjakra Murdaya.
Keduanya saling
bahu-membahu dalam mencapai kesuksesan bersama. Selain sebagai pengusaha,
Murdaya Poo juga seorang anggota DPR. Jumlah kekayaan Murdaya Poo diperkirakan mencapai USD 2.2 Miliar atau setara Rp32 Triliun.
14. Putera Sampoerna & Keluarga
Ahli waris
tembakau Putera Sampoerna menjual bisnis rokok kretek keluarga kepada Philip
Morris senilai $ 2 miliar pada tahun 2015.
Melalui
Sampoerna Strategic Group, keluarga ini juga memiliki investasi di bidang
pertanian, keuangan, telekomunikasi dan kayu.
Putra bungsunya,
Michael Sampoerna yang juga pemain poker profesional ikut menjalankan bisnis
ini. Jumlah kekayaan diprediksi mencapai USD 1.75 Miliar atau setara dengan Rp25 Triliun.
15. Peter Sondakh
Peter Sondakh
melanjutkan bisnis ayahnya yang fokus memproduksi minyak kelapa dan mengekspor
kayu. Pada usia 20 tahun, ayah Peter meninggal. Ia pun harus mengambil alih
bisnis untuk mencari nafkah untuk keluarga, terlebih lagi ia harus membiayai
ibu serta empat orang.
Saat berusia 22
tahun, ia mendirikan perusahaan bernama PT Rajawali Corporation yang
melahirkan saluran televisi pertama di Indonesia, yakni RCTI.
Melalui
perusahaan ini, Peter Sondakh berbisnis properti sebagai perluasan dari bisnis
yang sudah ditekuni ayahnya yang kemudian bermitra dengan Hyaat Hotel dan
Novotel Sheraton sehingga menjadi hotel bintang lima.
Tidak hanya itu,
ia juga memiliki saham di perusahaan taksi Ekspres Transindo Utama (Express). Jumlah kekayaan mencapai USD 1.7 Miliar atau setara dengan Rp24 Triliun.
16. Martua Sitorus
Martua Sitorus atau
dikenal juga dengan Thio Seeng Haap (???) adalah seorang pengusaha Indonesia. Ia bersama
dengan Kuok Khoon Hong mendirikan perusahaan Wilmar
International yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolah minyak
sawit mentah (CPO) serta produsen gula.
Wilmar juga
bekerja sama dengan perusahaan AS, Kellogg untuk menjual makanan
di China dan mengakuisisi perusahaan tambang batu bara
di Australia yakni Whitehaven Coal Ltd.
Mulanya Martua Sitorus yang dilahirkan
di Pematangsiantar, Sumatera Utara ini, berdagang udang waktu
masih muda. Diperkirakan jumlah kekayaannya
mencapai USD 1.69
Miliar atau setara dengan Rp23,9 Triliun.
17. Garibaldi Thohir
Garibaldi
Thohir atau Boy Thohir adalah seorang pengusaha dan investor yang berasal
dari Indonesia. Ia dikenal sebagai pengusaha tambang batu bara dengan grup
perusahaan di bawah bendera Adaro Energy.
Adaro Energy
dikembangkan bersama Edwin Soeryadjaya dan Theodore Permadi
Rachmat. Di Adaro Energy, ia menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur. Jumlah kekayaan diperkirakan
mencapai USD 1.67
Miliar atau
setara dengan Rp23
Triliun.
18. Theodore Permadi Rachmat
Theodore Permadi
Rachmat atau TP Rachmat merupakan seorang pengusaha yang memimpin Grup Astra.
Awalnya perusahaan ini didirikan pamannya, yakni William Soeryadjaya.
Ia memulai
kariernya sebagai sales Astra pada tahun 1968. Setelah lulus,
ia menjadi karyawan ke-15. Akhirnya, pada 1972, TP dipercaya mengelola United
Tractors yang merupakan anak perusahaan dari Astra, sampai tahun 2005.
Setelah itu ia
mendirikan perusahaan sendiri bernama Triputra Group yang bergerak dalam bidang
batu bara, karet olahan, manufaktur, perdagangan, agribisnis, hingga dealership motor
serta logistik.
Bersama
saudaranya, ia juga turut andil membesarkan perusahaan tambang batu bara
bernama PT Adaro Energy di Kalimantan. Pada 2017, ia sukses menembus
peringkat 10 besar orang terkaya di Indonesia setelah pada tahun sebelumnya
hanya masuk 20 besar. Jumlah kekayaan diperkirakan
mencapai USD 1.6
Miliar atau
setara dengan Rp22,6
Triliun.
19. Kuncoro Wibowo dan Keluarga
Kuncoro Wibowo
adalah presiden komisaris PT Ace Hardware Indonesia, pemegang lisensi jaringan
toko perangkat keras di AS. Ace Hardware Indonesia memiliki lebih dari 120 toko
di negara tersebut, termasuk toko Ace terbesar di dunia. Diperkirakan jumlah kekayaannya
mencapai USD 1.58
Miliar atau
setara dengan Rp22
Triliun.
Grup Kawan
Lama miliknya juga memiliki PT Home Indonesia, yang bersaing dengan IKEA. Wibowo mengambil alih bisnis setelah keluarga dan,
dengan bantuan dari 5 saudara, mulai mengimpor dan mendistribusikan peralatan
teknis.
20. Alexander
Tedja
Alexander
Tedja lahir di Medan, 22 September 1945 umur 73 tahun
adalah seorang pengusaha yang berasal dari Indonesia.
Ia dikenal
sebagai raja properti dan mal dari Surabaya dengan grup perusahaan di
bawah bendera Pakuwon Group. Jumlah kekayaan diperkirakan mencapai USD 1.5 Miliar atau setara dengan Rp21 Triliun
21. Husain Djojonegoro dan Keluarga
Almarhum ayah
Husain Djojonegoro, Chandra dan pamannya, Chu Sok Sam, memulai Orang Tua Group
pada tahun 1948 menjual anggur herbal. Sekarang dikelola dan dimiliki oleh
Husain dan dua saudara lelakinya, kelompok ini dikenal dengan produk makanan
dan minumannya.
Husain dan
adiknya Pudjiono mengelola Grup ABC, yang memproduksi baterai ABC, minuman energi Kratingdaeng, dan minuman kesehatan ANDA.
Saudaranya Hamid mengelola kelompok barang-barang konsumennya, yang
memperkenalkan merek-merek baru seperti teh rasa Vit-Amin, wafer Chizmill dan
minuman herbal Jagak. Jumlah kekayaannya
diprediksi mencapai USD 1.46 Miliar atau setara dengan Rp2 Triliun