Moneter.id – Jakarta
– Dalam dunia investasi Anda pasti mengenal tentang trading
saham atau trading forex. Meski keduanya sama-sama merupakan kegiatan finansial
yang dapat mendatangkan keuntungan juga resiko, tetapi keduanya memiliki
beberapa perbedaan.
Saham dan forex merupakan dua jenis instrumen
trading yang populer diperdagangkan oleh para trader maupun investor . Meski
sama-sama bisa digunakan untuk berinvestasi dan menabung untuk masa depan,
trading forex dan saham memiliki banyak perbedaan yang berbeda.
HSB Investasi
merupakan perusahaan broker yang memiliki 45 jenis produk trading yaitu, 17
jenis pasangan forex, 3 produk komoditas, 5 jenis indeks dan 20 saham. Selain
itu, Anda tidak perlu khawatir untuk melakukan aktivitas trading, karena HSB
memiliki legalitas yang terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI.
Tak hanya itu, untuk trader pemula HSB juga
menyediakan fasilitas trading dengan
akun demo sehingga Anda bisa melatih dan mengembangkan strategi
trading saham atau forex sehingga terhindar dari kerugian. Akun demo HSB bisa
Anda gunakan secara gratis dengan tools yang didalamnya mirip dengan akun live,
sehingga Anda dapat menyusun trading plan dengan baik.
Perbedaan
trading saham dan trading forex
Sebelum membahas terkait perbedaan antara
trading saham dan trading forex maka alangkah baiknya jika Anda mengetahui
pengertian kedua istilah tersebut.
Apa
itu trading forex?
Trading forex adalah transaksi jual beli mata
uang (currency) dengan menggunakan mata uang lainnya. Dalam perdagangan Forex,
pasangan mata uang seperti EUR/USD, GBP/USD atau USD/JPY diperdagangkan di
pasar.
Kedua metode ini menunjukkan nilai satu mata
uang terhadap mata uang lainnya. Misalnya, pada pasangan EUR/USD, euro (EUR)
adalah mata uang dasar, sedangkan dolar AS (USD) berfungsi sebagai mata uang
investasi.
Nilai tukar menunjukkan berapa dolar AS yang
harus dikeluarkan untuk membeli satu euro. Trader forex mendapatkan keuntungan
dengan memprediksi fluktuasi nilai tukar dan membeli mata uang yang
diperkirakan menguat dan menjual mata uang yang diperkirakan melemah.
Apa
itu trading saham?
Trading saham adalah kegiatan membeli dan
menjual surat berharga yang memuat bukti kepemilikan saham individu pada suatu
perusahaan. Surat berharga ini dapat diperdagangkan di pasar modal. Dulu,
trading saham baik menggunakan dollar maupun rupiah, untuk mendapatkan
sertifikat saham dalam bentuk kertas.
Namun saat ini, semua perdagangan saham
dilakukan melalui aplikasi trading saham, sehingga Anda tidak akan mendapatkan
sertifikat berupa dokumen fisik, melainkan data kepemilikan saham secara
virtual.
Perbedaan
antara trading saham dan trading forex
Berikut beberapa perbedaan antara trading
forex dan trading saham:
1.
Instrumen yang diperjualbelikan
Perbedaan pertama antara trading saham dan
forex terletak pada instrumen yang diperdagangkan. Pada trading forex mereka
melakukan perdagangan mata uang asing. Sementara itu, untuk trading saham
mereka memperdagangkan surat berharga sebagai bukti kepemilikan perusahaan.
Perbedaan trading forex dan saham terletak
pada instrumen yang diperdagangkan. Perdagangan valas memperdagangkan mata uang
asing, sedangkan perdagangan saham memperdagangkan surat berharga dan bukti
kepemilikan.
2.
Institusi yang mengelola
Dalam trading saham dan forex di Indonesia
mereka diawasi oleh pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun
kedua instrumen ini dikelola oleh dua perusahaan yang berbeda.
Bursa Efek Indonesia-lah yang menangani
segala hal yang berkaitan dengan perdagangan barang modal dan komoditas,
sedangkan perdagangan valuta asing dan komoditas lainnya (seperti emas, perak,
kelapa sawit, dan lain-lain) dilakukan di dalam negeri. Diatur oleh BAPPEBTI.
3.
Variasi instrumen
Saham adalah instrumen yang berbeda dalam hal
produk dibandingkan forex. Di Bursa Efek Indonesia saja, ada 780 saham yang
bisa Anda beli saat ini. Belum lagi jika ingin membeli produk luar negeri
seperti Apple Inc, Google atau Facebook.
Saat ini, di Forex, hanya 164 mata uang yang
didistribusikan di dunia. 164 dana terbagi menjadi 2 jenis yaitu dua jenis
utama dan dua jenis kritis. Major pair merupakan pasangan mata uang yang umum
diperdagangkan di dunia forex, seperti USD/EUR atau CHF/JPY.
Saat ini, special pair merupakan pasangan
mata uang kecil yang sering diperdagangkan secara internasional, seperti
penjualan Riyal Saudi untuk Rupiah (IDR/SAR) dan mata uang negara berkembang
lainnya.
4.
Aspek fundamental
Karena instrumen trading ini berbeda, maka
faktor yang mempengaruhi kondisi trading saham dan forex juga berbeda. Modal
saham sangat dipengaruhi oleh kondisi keuangan dan bisnis perusahaan, sedangkan
modal forex sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial, ekonomi dan politik negara
yang memberikan uang untuk membeli atau menjual.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika
pasangan mata uang utama mencakup mata uang negara maju seperti dolar Amerika
Serikat (USD), euro Uni Eropa (EUR), franc Swiss (CHF), yen Jepang (JPY),
renminbi Tiongkok (RNB), poundsterling Inggris (GBP) dan lainnya.
5.
Jam buka pasar
Trading forex lebih bebas dan lebih banyak
waktu dibandingkan dengan trading saham. Padahal, untuk membeli saham Anda
harus bergantung dengan pembukaan jam pasar di negara yang bersangkutan. Di
Indonesia misalnya, perdagangan saham hanya bisa dilakukan pada pukul 09.00
hingga 16.00 WIB. Sebaliknya, sesi perdagangan di negara lain di belahan bumi
mungkin berlangsung pada malam hari.
Sedangkan trading Forex tidak serta merta
harus sesuai dengan jam buka bursa, karena yang diperdagangkan adalah mata uang
asing. Anda dapat trading forex di mana saja dan kapan saja.
6.
Fluktuasi harga
Jam trading yang beroperasi selama 24 jam
tentu sangat berpengaruh terhadap fluktuasi harga forex. forex merupakan salah
satu instrumen yang diketahui memiliki fluktuasi harga yang tinggi.
Apalagi jika Anda ingin membeli pasangan
utama yang menjadi fokus banyak orang di seluruh dunia. Di sisi lain, saham
merupakan instrumen yang paling fluktuatif di pasar modal, namun nilai tukarnya
biasanya lebih rendah dibandingkan valas.
Untungnya, trading Forex dan saham
menggunakan banyak fungsi analisis yang sama, yaitu. Moving average dan
sejenisnya, cara memprediksi pergerakan harga Forex selalu bisa menggunakan
analisa teknikal trading saham.
7.
Resiko
Resiko kerugian merupakan kondisi yang tidak
ingin dialami oleh trader. Besarnya angka keuntungan yang diperoleh tentunya
menandakan bahwa risiko trading forex lebih tinggi dibandingkan dengan saham.
Karena jika Anda memesan dalam waktu singkat,
harga uang yang Anda inginkan bisa tinggi atau rendah. Selain itu, karena
faktor utama dalam forex adalah kondisi sosial, politik, dan ekonomi
negara-negara yang jauh lebih besar dibandingkan perusahaan, maka risiko dalam
Forex juga merupakan faktor yang lebih besar daripada saham.
Situasi ini diperburuk oleh kenyataan bahwa
suatu negara tidak perlu mengumumkan posisi keuangannya kepada para trader
forex. Berbeda dengan investor dan pedagang saham yang mempunyai akses terhadap
laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan setiap beberapa bulan dan
setahun sekali.
Itulah beberapa pengertian trading saham dan forex
beserta perbedaan kedua instrumen kegiatan perdagangan tersebut. Sehingga
sebagai trader pemula Anda bisa membedakan dan melatih diri dalam menganalisa pergerakan
pasar.