Senin, Oktober 6, 2025

Investasi Industri Tembus Rp122 Triliun di Semester I/2018

Must Read

Moneter.id – Sektor industri memberikan kontribusi signifikan terhadap
pertumbuhan nilai investasi pada semester I/2018. Jumlah penanaman modal dari kelompok
manufaktur mencapai Rp122 triliun melalui 10.049 proyek atau menyumbang 33,6%
dari total nilai investasi sebesar Rp361,6 triliun.

“Kami aktif mendorong masuknya investasi di sektor
industri. Melalui pembangunan pabrik, tentunya membawa multiplier effect bagi perekonomian nasional seperti peningkatan
pada nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja, dan
penerimaan devisa,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta,
Senin (27/8).

Kementerian Perindustrian mencatat, sepanjang semester I/2018,
penanaman modal dalam negeri (PMDN) dari sektor industri berada di angka Rp46,2
triliun. Sedangkan, penanaman modal asing (PMA) dari sektor industri mampu
menembus hingga USD5,6 miliar atau Rp75,8 triliun.

Adapun kontribusi PMDN tertinggi dari sektor manufaktur,
di antaranya industri makanan sebesar 47,50% (senilai Rp21,9 triliun), industri
kimia dan farmasi 14,04% (Rp6,4 triliun), serta industri logam, mesin, dan
elektronika 12,70% (Rp5,8 triliun).

Selanjutnya, kontribusi PMA tertinggi dari sektor
manufaktur, yakni antara lain industri logam, mesin, dan elektronika sebesar
39,69% (USD2,2 miliar), diikuti industri kimia dan farmasi 18,84% (USD1,1
miliar), serta industri makanan 10,41% (USD586 juta).

Menurut Menperin, suntikan dana investor menjadi kekuatan
bagi perekonomian nasional, terlebih lagi i
ndustri
menjadi penggerak utama dari target pertumbuhan
ekonomi nasional. “Investasi ini juga kami yakini
dapat memperkuat struktur industri di Tanah Air dan bisa menjadi substitusi
bahan baku impor,” jelasnya.

Oleh karena itu, pemerintah terus bertekad menciptakan
iklim usaha yang kondusif sehingga memacu pertambahan
penanaman modal di Indonesia, baik
itu bentuk investasi baru maupun perluasan usaha atau ekspansi.

“Pemerintah
saat ini telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk lebih mempermudah masuknya
investasi baik dari dalam maupun luar negeri,” ungkap Airlangga.

Langkah
strategis tersebut antara lain berupa
optimalisasi pemanfaatan
fasilitas fiskal seperti tax holiday,
tax allowance, dan pembebasan bea
masuk impor barang modal atau bahan baku. “Bahkan, Kemenperin telah mengusulkan
skema super deductible tax untuk
industri yang melakukan kegiatan inovasi dan vokasi,” tuturnya.

Kemudian, pemerintah memperbaiki tata cara perizinan baik
yang dilakukan di tingkat pusat maupun di daerah. “Saat ini, sudah disiapkan
tata cara perizinan dengan menggunakan mekanisme Online Single Submission
(OSS),” imbuhnya. Selain itu, Kemenperin mendukung
akselerasi peningkatan kompetensi sumber daya manusia industri melalui program
pelatihan dan pendidikan vokasi.

Menperin menambahkan, upaya menarik minat investasi asing menjadi salah satu dari 10 langkah
prioritas nasional dalam memasuki era revolusi industri keempat sesuai peta
jalan Making Indonesia 4.0. Hal ini dapat mendorong transfer teknologi
kepada perusahaan lokal.

“Untuk mening­katkan investasi, Indonesia akan secara
aktif melibatkan perusahaan manufaktur global, memilih 100 perusahaan
manufaktur teratas dunia sebagai kandidat utama dan menawarkan insentif yang
menarik, dan berdialog dengan pemerintah asing untuk kolaborasi tingkat
nasional,” paparnya.

 

(TOP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img