Moneter.id
–
Perusahaan finansial teknologi yang bergerak di bidang Payment Gateway, PT
Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) atau Cashlez pada debut perdagangan
saham dibuka menguat 9,71% ke level Rp 384 per saham setelah ditransaksikan
sebanyak 6 kali dengan volume 37 ribu saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp
548,35 miliar.
Presiden Direktur PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk, Tee
Teddy Setiawan mengatakan, proses persiapan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) sejauh ini
masih terus dijalankan tanpa terpengaruh oleh kondisi pasar yang sedang tidak
menentu.
”Kami berharap dengan adanya IPO ini dapat mendukung
pengembangan bisnis melalui sinergi dari berbagai pihak,” ucapnya dalam siaran
persnya di Jakarta, Senin (4/5/2020).
IPO yang dilaksanakan Cashlez pada tanggal 27 April
2020 tersebut dilakukan bersama dengan PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin
pelaksana emisi. Seremoni pencatatan saham perdana juga dilaksanakan secara
virtual melalui kanal media sosial Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dari IPO ini, Cashlez melepas jumlah saham sebanyak
250 juta saham baru, dengan harga Rp350 per saham. Jumlah modal ini meliputi
sekitar 17,5% dari modal disetor dan ditempatkan pada Cashlez. Secara
bersamaan, perseroan juga menerbitkan Waran Seri I dengan rasio 1:1.
Menurut Teddy, melalui langkah IPO ini, Cashlez telah
memperoleh dana segar sebesar Rp87,5 miliar. Sekitar 61,31% dari dana tersebut
akan digunakan untuk mengakuisisi PT Softorb Technology Indonesia (STI), sesuai
dengan rencana Perseroan. Sisa dana akan digunakan sebagai modal kerja
Perseroan.
“Melalui IPO ini, kami dapat terus berinovasi dalam
mengembangkan bisnis dan salah satunya adalah akuisisi STI yang menurut kami
sangat strategis untuk pertumbuhan bisnis kami,” ujar Teddy.
Akuisisi tersebut diharapkan dapat menciptakan sinergi
untuk pengembangan bisnis, salah satunya melalui jumlah merchant yang bergabung
bersama Cashlez.
Sampai saat ini, jumlah merchant Cashlez mencapai
lebih dari 7.000 merchants, 88% di antaranya terdiri dari usaha menengah kecil
mikro (UMKM). Hingga akhir tahun ini, jumlah merchant yang bergabung dengan
Cashlez diproyeksikan akan mencapai 10.000 merchants. Dalam hal pertambahan
jumlah merchant ini, Cashlez turut berpartisipasi membantu proses digitalisasi
UMKM di tengah pandemi Covid–19.
Asal tahu saja, kinerja perusahaan Cashlez pada tahun
2019 meningkat jika dibandingkan dari tahun sebelumnya. Nilai Gross Transaction Value (GTV) perseroan
pada akhir tahun 2019 meningkat menjadi Rp3.811 miliar atau sebesar 183% (yoy) growth
dari tahun 2018. Target peningkatan GTV selanjutnya diproyeksikan 3 kali lipat
dari hasil di tahun 2019.