Moneter.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menepis isu yang beredar melalui
pemberitaan sejumlah media lokal bahwa Bank Riau Kepri akan bangkrut dalam dua
tahun kedepan.
Plt Kepala OJK Riau Yusri mengatakan dari laporan keuangan
Bank Riau Kepri yang diterima pihaknya secara rutin, tidak ada indikasi atau
tanda penurunan kinerja yang mengkhawatirkan bagi operasional bank pembangunan
daerah dua provinsi itu.
“Kami yakin Bank Riau Kepri dalam kondisi baik dan
akan tumbuh kedepannya. Kami tidak melihat sinyal bank ini akan bangkrut,”
katanya, Senin (9/4).
Berdasarkan data OJK, sepanjang 2017 lalu kinerja bank
daerah ini diantaranya tercatat aset Bank Riau Kepri senilai Rp25,62 triliun
atau mengalami pertumbuhan sebesar 30,41% dalam lima tahun terakhir.
Kemudian, untuk nilai penyaluran kredit mencapai Rp15,54
triliun atau tumbuh 30,17% dalam lima tahun, dana pihak ketiga senilai Rp16,52
triliun atau tumbuh 21,09% dalam lima tahun, dan total modal inti senilai
Rp2,79 triliun atau tumbuh 40,50% dalam lima tahun.
Yusri menegaskan data yang dipaparkan pihaknya ini adalah
valid serta dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu pihaknya juga berani adu
data dengan pihak lain yang memiliki pendapat berbeda.
“Kami bekerja secara profesional tanpa kepentingan
apapun, karena kami diamanahkan undang-undang untuk bekerja secara independen
tidak melindungi siapapun,” katanya.
Sementara itu Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan
Setdaprov Riau Masperi mengatakan sebagai pemegang saham utama, pemprov selalu
mengawasi kinerja BUMD tersebut.
“Kami selalu mengawasi kinerja Bank Riau Kepri, salah
satunya melalui rapat umum pemegang saham, di sana kami bedah rencana bisnis
bank yang disiapkan direksi dan manajemennya,” katanya.
Sebelumnya Anggota Komisi C DPRD Riau Suhardiman Amby
menyatakan dari kajian pihaknya di legislatif, Bank Riau Kepri tidak mengalami
pertumbuhan sehingga berpotensi bangkrut dalam dua tahun kedepan.
(HAP/Bns)
