Moneter.co.id – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan menjadikan tahun 2018 sebagai tahun pertumbuhan masif dan
agresif dalam upaya mencapai target-target yang tertuang dalam peta jalan (roadmap) yang telah ditetapkan
pemerintah.
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Ilyas Lubis mengatakan,
tahun ini adalah tahun penting dan starting
point kami untuk mencapai sasaran-sasaran dalam roadmap pemerintah.
“Pemerintah menetapkan target pada 2021 nanti, jumlah
pekerja penerima upah (PU) yang terlindungi jaminan sosial BPJS TK mencapai 80%
dan bukan penerima upah 15%,” ujarnya, Rabu (14/02)
Hingga 2017, target itu sudah mencapai hampir 50% untuk
pekerja penerima upah dan di bawha 10% untuk BPU. “Tahun 2018 ini, coverage
kepesertaan harus mencapai lebih dari 50% untuk PU dan di atas 10% untuk BPU,”
ucapnya.
Guna mencapai target-target itu, kata Ilyas, pihaknya
sedang mempersiapkan layanan-layanan prima menuju era digitalisasi pelayanan
untuk semakin mempermudah akses masyarakat ke BPJS TK dan berkolaborasi dengan
semua pihak yang bisa mendukung pencapaian target-target itu.
“Tujuan utama kita adalah melindungi
sebanyak-banyaknya pekerja supaya kesejahteraannya terjamin,” ujar Ilyas.
Strateginya yang akan ditempuh untuk mencapai target-target
itu adalah sosialisasi yang masif, melayani peserta dengan lebih baik, memberi
kemudahan akses kepada peserta dan meningkatan manfaat-manfaat pelayanan dan
penjaminan kepada pekerja.
“Kita juga akan memberikan banyak manfaat (benefit) tambahan seperti penyediaan
fasilitas perumahan bagi mereka yang tertib melaksanakan kewajibannya membayar
iuran,” katanya.
Pihaknya juga akan meningkatkan kerja sama dengan
berbagai pihak seperti merchant-merchan
dan co-marketing yang akan menjadi
agen dalam mengakuisisi peserta.
Saat ini, kata Ilyas, sudah ada 580 co-marketing di seluruh Indonesia dan yang terakhir dijalin kerja
samanya adalah dengan maskapai Sriwijaya Air, dimana seluruh pemegang kartu
BPJS TK akan mendapatkan potongan harga tiket 10%.
“BPJS TK ini adalah lembaga nir laba, karena itu
seluruh dana yang dikelola ditujukan sepenuhnya untuk kesejahteraan
pekerja,” ujarnya.
Khusus kontribusi wilayah Sulawesi Maluku dalam
pencapaian target-target BPJS TK, Ilyas mengemukakan, dari segi jumlah
kepesertaan dan penerimaan iuran, memang tidak dominan karena memang jumlah
pekerja lebih terkosentrasi di Jawa dan bagian barat Indonesia. “Namun
kami mengapresiasi jajaran BPJS TK Sulawesi Maluku karena sukses mencapai
target-target yang dibebankan kepada mereka,” ujarnya.
“Wilayah Sulawesi
Maluku memiliki prospek perkembangan yang signifikan karena pertumbuhan ekonomi
di kawasan ini cukup tinggi,” pungkasnya.
(HAP)