Moneter.co.id – Jalan Tol
Balikpapan-Samarinda dengan total panjang 99,35 Km ditargetkan selesai pada akhir
tahun 2018, sehingga dapat beroperasi penuh pada awal tahun 2019. Jalan tol ini
digadang menjadi cikal bakal Jalan Tol Trans Kalimantan dan sebagai jalan tol
pertama di Pulau Kalimantan.
Sebagai
pengelola, PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) selaku anak usaha PT Jasa
Marga (Persero) Tbk. melakukan segenap upaya percepatan agar memenuhi target
yang telah ditentukan.
Arie Irianto
Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan Samarinda mengatakan, langkah percepatan
dan pembangunan yang masif dibuktikan oleh progres pembangunan konstruksi yang
terbilang positif.
“Hingga awal
bulan Februari 2018, pembangunan konstruksi Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
telah mencapai 48,48%,” ujarnya disiaran persnya, Selasa (06/02).
Meski
progres pembangunan dinilai positif, lanjut Arie, sejumlah permasalahan masih
kerap ditemui di lapangan.
“Permasalahan
utamanya adalah mengenai pembebasan lahan khususnya di Seksi 4, dan terdapat
sebagian trase jalan tol di Seksi 2 yang melalui kawasan hutan konservasi atau
Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Suharto yang masih digarap warga,” ucap Arie.
Meski
begitu, Arie mengakui pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak
terkait untuk melakukan langkah-langkah pembebasan lahan yang clean & clear bagi keperluan proyek. “Hingga 1
Februari 2018, progres pembebasan lahan telah mencapai 90,67%,” jelasnya.
Jalan Tol
Balikpapan-Samarinda dapat memangkas biaya logistik karena distribusi barang
antar dua kota tersebut menjadi lebih cepat. “Pengguna
jalan dapat memangkas total perjalanan 34 Km, sehingga berbanding lurus dengan
efisiensi waktu perjalanan antara Balikpapan dan Samarinda, dari waktu tempuh
semula 3 jam, nantinya hanya 1 jam,” pungkasnya.
(TOP)