Sabtu, November 29, 2025

Januari-September 2018, Ekspor Durian Surplus Hingga 733 Ton

Must Read

Moneter.id – Direktur
Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, menyatakan
berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, neraca perdagangan durian
defisit. Ekspornya hanya 240 ton, sementara impor lebih besar mencapai 764 ton
sehingga defisit 524 ton. 

“Saat
ini, neraca perdagangan durian periode Januari-September 2018 surplus hingga 733
ton,” katanya, Senin (26/11).

Namun, lanjut Suwandi, ekspor durian Januari-September 2018
melonjak 1.084 ton, impor hanya 351 ton. Artinya surplus 733 ton. Ini capaian
yang membanggakan.

Suwandi menjelaskan, peningkatkan ekspor tahun ini berkat
kerja keras tidak hanya mendorong produksi dan daya saing, tetapi juga wujud
nyata komitmen Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam meningkatkan volume
ekspor dan mendorong investasi, di antaranya mengubah sistem dan regulasi yang
mempermudah dan mempercepat pengurusan izin investasi dan ekspor.

“Untuk mempermudah izin ekspor, Kementan telah
menerapkan sistem OSS (red.Online Single Submission). Regulasi direvisi, di
antaranya Permentan 29 tahun 2018. Semula mengurus izin ekspor tanaman hias dan
benih hortikultura butuh waktu 8 hari sekarang menjadi 3 jam untuk dokumen yang
sudah clear and clean,” sebut Suwandi.

Karena itu, Kementan masif melakukan penanganan dari hulu,
budidaya hingga hilir dikawal sehingga menghasilkan durian berkualitas dan
bersaing. Alhasil, ekspor durian telah menembus banyak negara. 

“Ekspor durian telah merambah pasar Hongkong, Thailand,
Vietnam, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Belanda dan Australia,” sebut Suwandi.

Suwandi menuturkan jumlah pohon durian di tahun 2017 sebanyak
8,2 juta pohon yang produksi sebesar 795 ribu ton. Dalam meningkatkan produksi
durian, Kementan menggelontorkan bantuan benih dan membangun kawan durian. 

Pada tahun 2017, sambungnya, jumlah bantuan bibit mencapai
112.000 batang dan tahun 2018 sebanyak 211.000 batang, serta 2018 membangun
kawasan durian seluas 5.000 hektar serta penanganan hulu – hilir hingga promosi
dan kontes durian.

“Durian saat ini sedang musim panen di beberapa daerah
sentra yang berlangsung pada November hingga April. Cita rasa durian lokal
lebih enak dan harga terjangkau. Artinya, durian tidak hanya diminati dalam
negeri, kami optimis di tahun 2018 ini volume ekspor durian semakin naik,”
tuturnya.

Jenis
durian lokal yang memiliki cita rasa yang tidak kalah dengan durian
negara-negara tetangga yakni durian Pelangi Papua, Srombut Kalimantan, durian
Merah Banyuwangi, Tembaga, Si Mas Sunan dan Petruk. Indonesia pun memiliki
durian Lay, bawor, Romo Banyumas dan lainnya. Juga telah berkembang wisata
durian Warso Farm di Desa Cihideng, Kecamatan Cijeruk, Bogor

“Ada juga durian Bawor di Banyumas, rata rata 100 buah
perpohon, berat 2 hingga 3 kg per buah. Harga di petani Rp 45.000 per kg dan di
eceran Rp 65.000 per kilogram,” ungkap Suwandi.

“Kemudian durian varietas madu racun di Desa Jorong
Lurah Nan Tigo, Kecamatan Selayo, Solok, Sumatera Barat, bisa 800 buah per
pohon, berat 5 hingga 8 kg per buah akan dipanen Januari 2019,” tambahnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

ecoCare Hygiene Solusi Sanitasi Modern untuk Lingkungan Bisnis

Standar kebersihan di lingkungan bisnis semakin meningkat dan kini menjadi salah satu faktor penting yang menentukan profesionalitas sebuah institusi....
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img