Moneter.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta PT Pos Indonesia (Persero) sebagai
tulang punggung pengiriman logistik yang memfasilitasi seluruh pemain di
industri e-commerce. Namun, PT POS
menyatakan belum siap menjembatani seluruh layanan pengiriman e commerce ke pelosok negeri.
“Kami belum siap, tapi kami diberikan tugas itu,”
kata Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi Wahyu Setijono di Jakarta,
Kamis, (11/01).
Baca juga: Target PT POS: Kantongi Pendapatan Layanan Kurir Rp 3,3 Triliun
Menurut Gilarsi, selama dua tahun terakhir, PT POS masih kesulitan dalam
beradaptasi dengan perubahan landscape
bisnis digital ekonomi di dalam negeri meski perseroan memiliki infrastrutkur
yang memadai untuk mengirimkan barang dari sender
ke receiver.
“Dua tahun ini tidak cukup panjang untuk berubah,
raksasa yang tertidur perlu bangun. Disrupsi tidak hanya mempengaruhi ritel
company tapi juga mempengaruhi perposan,” ujar Gilarsi.
Untuk mengantisipasi pertumbuhan e-commerce ke depan, PT Pos Indonesia bakal membenahi
infrastruktur pendukung khususnya sistem pelayanan dan pengiriman barang.
Setidaknya perdagangan online diprediksi tumbuh 20% beberapa tahun mendatang.
Pertumbuhan itu akan meningkatkan volume pengiriman barang dari dua juta paket
menjadi 20 juta paket per hari.
“Harus ada investasi yang berani untuk mengubah
infrastruktur untuk mengantisipasi peningkatan volume barang yang harus dikirim
10 kali lipat,” ucapnya..
Adapun perseroan menyiapkan sebesar Rp880 miliar untuk mengembangkan
infrastruktur dan teknologi pengiriman logistik tahun ini. “Total
investasi 2018 senilai Rp880 miliar,” tutup Gilarsi.
(TOP/Mtr)