Moneter.id
– RUPST PT Kalbe Farma Tbk
(KLBF) menyetujui dividen tahun buku 2019 sebesar Rp 937,5 miliar atau Rp 20
per saham. Jumlah dividen tersebut setara dengan 37% dari realisasi laba bersih
tahun lalu.
Berdasarkan informasi resmi
perseroan di Jakarta dijelaskan, rasio dividen 2019 yang dibagikan mengalami
penurunan, dibanding dividen tahun buku 2018 mencapai 50% dari laba bersih.
Penurunan tersebut sebagai
upaya perseroan dalam menghadapi ketidakpastian selama 2020 dari dampak pandemi
Covid-19. Alhasil, perseroan melakukan inisiatif meningkatkan cadangan arus kas
sepanjang tahun ini.
Perseroan memperkirakan,
dampak dari pandemi akan terlihat pada laporan keuangan kuartal II/2020. Jika
nanti ada pemulihan ekonomi serta membaiknya kinerja perseroan di semester
II/2020, maka tak menutup kemungkinan bagi perseroan untuk membagikan dividen
interim.
Ke depan, perseroan
menargetkan mempertahankan kebijakan untuk membagikan dividen sekitar 45-55%
dari laba bersih. Hal ini dengan mempertimbangkan rencana pengembangan dan
kebutuhan dana perseroan.
Sampai kuartal I/2020, Kalbe
Farma mencetak laba bersih sebesar Rp 669,26 miliar atau naik 12,46% dibanding
periode sama tahun lalu sebesar Rp 595,07 miliar.
Meningkatnya laba bersih
perseroan didorong oleh peningkatan penjualan perseroan yang tercatat naik
8,02% menjadi Rp 5,79 triliun hingga Maret 2020 dari kuartal I/2019 sebesar Rp
5,26 triliun.
Divisi obat resep perseroan
menjadi penopang utama total penjualan perseroan dengan membukukan pertumbuhan
penjualan sebesar 5,3% menjadi Rp 1,3 triliun, serta menyumbang 24,1% dari
total penjualan bersih.
Selain itu, divisi produk
kesehatan meraih peningkatan penjualan sebesar 6,9% menjadi Rp 996 miliar
dengan kontribusi sebesar 17,2% terhadap total penjualan bersih perseroan.
Sedangkan, penjualan bersih
divisi nutrisi tercatat sebesar Rp 1,6 triliun di kuartal I/2020, tumbuh 5,4%
dari pencapaian di tahun sebelumnya dan berkontribusi 27,6% bagi total
penjualan perseroan.