Moneter.id – PT Pelita
Samudra Shipping Tbk (PSSI) akan bagikan dividen interim senilai Rp 25 miliar
atau sebesar Rp 5 per saham. Ini merupakan pertama kalinya emiten perusahaan
pelayaran ini membagikan dividen sejak
aksi penawaran umum perdana (initial
public offering/IPO) pada 5 Desember 2017 lalu.
“Perusahaan
memiliki kas dan setara kas sebesar US$ 10,5 juta per kuartal III/2018, di sisi
lain total aset lancar sebesar US$ 41,8 juta dan liabilitas jangka pendek US$
18,8 juta dan menunjukan rasio lancar 2,22x,” kata Imelda Agustina, Sekretaris
Perusahaan Pelita Samudera Shipping beberapa waktu lalu.
“Rasio lancar tersebut
naik jika dibandingkan dengan posisi kuartal III/2017 sebesar 1,89x,” ucapnya.
Sementara,
rasio dividen perusahaan jasa angkutan laut ini sebesar 14,8% dari total laba
bersih PSSI.
Hal tersebut
menunjukan posisi likuiditas masih sangat baik di tengah rencana PSSI untuk
membagikan cuan kepada investor. Tercatat di kuartal III/2018, PSSI membukukan
laba bersih sebesar US$ 120,1 juta atau setara dengan Rp 170 miliar berdasarkan
kurs rata-rata sebesar Rp 14.052 per dollar Amerika Serikat.
Selain itu, pada kuartal
III/2018, PSSI telah mengoperasikan armada kapal sebanyak 81 unit yang terdiri
dari 38 unit kapal tunda, 38 kapal tongkang, 4 unit fasilitas muatan apung dan
1 kapat besar kelas handymax. Perseroan juga memaparkan kapal tunda dan
tongkang (T&B) memberikan kontribusi sekitar 54% dari pendapatan bersih
kuartal III/2018.
Selanjutnya,
fasilitas muatan apung (FLF) dan kapal besar (MV) menyusul dengan kontribusi
masing-masing 42,1% dan 3,9%. Kapal tunda dan tongkang melaporkan kenaikan
signifikan dari kegiatan pengangkutan batu bara dengan pertumbuhan 93% secara
tahunan. Pencapaian naik dari 4,9 juta metrik ton pada kuartal III/2017 menjadi
9,5 juta ton per September 2018.
Sementara itu, kenaikan
untuk volume pemindah muatan batu bara juga memberikan total volume FLF 15,7
juta metrik ton pada kuartal III/2018. Jumlah itu meningkat 19% dari 13,2 juta
metrik ton pada periode yang sama tahun lalu.
Di sisi
lain, lini bisnis baru, kapal besar atau MV, melaporkan total volume sekitar
110,4 tribu metrik ton pada kuartal III/2018. Unit MV “Dewi Saraswati”
diserahkan ke PSS pada Februari 2018 dan memulai operasi pada Maret 2018.
(TOP)