Senin, Oktober 6, 2025

Kampanye Imunisasi MR, Menkes: Tidak Dipungut Biaya Alias Gratis!

Must Read

Moneter.id – Indonesia
terus berupaya membebaskan dari berbagai ancaman penyakit berbahaya. Salah
satunya dengan cara imunisasi (PD3I), untuk mengeliminasi campak dan
mengendalikan penyakit Rubella atau Congenital Rubella Syndrome (CRS) pada
tahun 2020 melalui pelaksanaan kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) dan mengintegrasikannya
ke dalam program imunisasi nasional.

Menteri
Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek mengatakan, imunisasi telah terbukti berhasil
menghilangkan penyakit Cacar Variola dan Polio, serta menekan lebih dari 99%
kasus Tetanus Neonatorum di Indonesia.

“Anak-anak
sebagai penerus bangsa harus mendapat asupan gizi yang baik dan sehat, serta
terhindar dari penyakit. Salah satu cara untuk melindungi mereka dari ancaman
penyakit berbahaya adalah dengan memberikan imunisasi,” ucap Menkes, Rabu
(1/8).
 

Ia
menjelaskan, undang-undang kesehatan mengamanatkan bahwa imunisasi merupakan
hak setiap anak dan pemerintah wajib untuk memberikan secara lengkap kepada
setiap bayi dan anak.

Selama
masa kampanye pada Agustus-September 2018, imunisasi MR diberikan pada anak
usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun secara massal, tanpa
mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya, sebagai upaya untuk memutuskan
transmisi penularan virus campak dan rubella secara cepat.

“Untuk
dapat memutuskan mata rantai penularan penyakit maka diperlukan cakupan
imunisasi yang tinggi (minimal 95%) di seluruh tingkatan wilayah. Dengan
cakupan imunisasi MR yang tinggi, maka akan terbentuk kekebalan kelompok atau
herd immunity,” jelas Menkes.

Kampanye
imunisasi MR yang dilaksanakan dalam dua fase diharapkan dapat memberikan
kekebalan pada lebih dari 67 juta anak. Fase I telah dilaksanakan selama
Agustus-September 2017 di seluruh wilayah pulau Jawa dan berhasil memberikan
kekebalan bagi lebih dari 35.307.148 juta anak.

Tahun
ini, kata Menkes, kampanye MR fase II akan dilaksanakan di 395 kabupaten/kota
di 28 Provinsi di luar pulau Jawa dengan jumlah sasaran sebanyak 31.963.154
juta anak.

Bertepatan
dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), kesempatan awal pelaksanaan
imunisasi MR akan diberikan kepada para siswa/i di sekolah-sekolah, kemudian
akan dilanjutkan dengan pemberian di Posyandu, Puskesmas dan fasilitas
kesehatan lainnya.

“Imunisasi
MR ini tidak dipungut biaya alias gratis,” tegas Menkes.

Setelah
masa kampanye berakhir, imunisasi MR akan masuk ke dalam jadwal imunisasi rutin
secara bertahap (diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan dan anak kelas 1
SD/sederajat).
 

Sementara,
perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. N. Paranietharan, menyatakan bahwa kegiatan
kampanye MR ini dilaksanaan dengan dukungan teknis dari WHO dan mitra. Hal ini
merupakan langkah besar untuk mengurangi kematian dan penderitaan anak.

“Fokus
kami adalah untuk melindungi anak-anak Indonesia dari campak dan rubella dengan
menutup kesenjangan imunitas, yang sekarang dipercepat melalui pelaksanaan fase
kedua dari kampanye imunisasi MR. WHO telah bermitra dengan Indonesian
Pediatric Society (IPS) untuk keterlibatan proaktif dan kolaborasi, dan 95%
cakupan di semua tingkatan,” tutur Paranietharan.

Dalam
rangka menyukseskan kampanye imunisasi MR, pemerintah telah menyediakan
sejumlah 4,3 juta botol vaksin MR beserta alat suntik dan logistik
pendukungnya, buku Petunjuk Teknis pelaksanaan, serta media sosialisasi kepada
masyarakat (iklan layanan masyarakat) baik di televisi, radio dan media sosial.

Vaksin
MR efektif untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella, aman dan telah digunakan
di lebih dari 141 negara di dunia, termasuk negara-negara Islam. Vaksin MR yang
digunakan telah mendapat rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan izin
edar dari Badan POM.

Untuk
pembiayaan kampanye dan introduksi imunisasi MR ini berasal dari dana APBN,
hibah luar negeri GAVI (Global Alliance for Vaccine and Immunization), APBD
tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta sumber lainnya.

 

 

(TOP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img