Moneter.id
–
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengantongi laba bersih senilai Rp7,16 triliun
sepanjang tahun 2020. Nilai itu terkoreksi tipis 3,1% year-on-year (yoy) dari realisasi 2019 sejumlah
Rp7,39 triliun.
Perseroan dalam laporan keuangan per Desember 2020 di
Jakarta, Minggu (7/2/2021) menyampaikan, raihan laba pada tahun lalu lebih
rendah dibandingkan estimasi konsensus sebesar Rp7,29 triliun.
Sementara, laba sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan
amortisasi (EBITDA) sebesar 6,18% secara tahunan (yoy) menjadi Rp10,55 triliun.
Penyusutan laba UNVR itu terjadi bersamaan dengan
kenaikan beban pemasaran dan penjualan sebesar 7,19% menjadi Rp8,62 triliun.
Begitu pula beban umum dan administrasi mengalami
lonjakan yang lebih tinggi lagi 12,83% menjadi Rp4,35 triliun.
Sedangkan pos penjualan bersih terpantau mengalami
pertumbuhan tipis 0,11% menjadi Rp42,97 triliun pada 2020 dibandingkan tahun
sebelumnya Rp42,92 triliun.
Realisasi tersebut berada di bawah konsensus Bloomberg yang memperkirakan penjualan UNVR
mencapai Rp43,61 triliun pada 2020.
Berdasarkan kategorinya, penjualan ekspor mengalami
kontraksi 11,41% menjadi Rp1,81 triliun pada tahun lalu. Sedangkan penjualan
dalam negeri masih tumbuh 0,69% menjadi Rp41,15 triliun.
Dari penjualan domestik, penjualan produk kebutuhan
rumah tangga dan perawatan tubuh naik 0,90% menjadi Rp28,80 triliun. Sedangkan
penjualan makanan dan minuman tumbuh 0,21% menjadi Rp12,35 triliun.