Moneter.co.id – Aplikasi
pesan Telegram dilarang di Rusia sejak April. Namun sejauh ini, aplikasi
tersebut dilaporkan masih tersedia di Apple App Store Rusia.
Saat ini, Rusia telah
meminta Apple untuk benar-benar menghapus aplikasi tersebut dari App Store dan
memblokir notifikasi ke pengguna lokal, seperti dilansir The Verge.
Dalam surat
yang secara hukum mengikat kepada Apple, pihak berwenang mengatakan bahwa
mereka memberi Apple waktu satu bulan untuk mematuhi sebelum mereka menerapkan
hukuman atas pelanggaran.
Aplikasi yang berbasis di
Moskow ini mendapat masalah, pada April, karena menolak berbagi kunci sandi
dengan Dinas Keamanan Federal Rusia.
Putusan
pengadilan melarang Telegram digunakan di negara itu hingga aplikasi tersebut
menyediakan kunci, mengingat adanya ancaman para penjahat dan teroris yang
menggunakan platform terenkripsi untuk komunikasi.
Kemudian pada awal Mei,
Rusia memblokir 50 layanan VPN dan anonymizers internet untuk lebih membatasi
akses ke Telegram.
Meskipun ada
upaya-upaya membatasi akses ke Telegram, mayoritas pengguna di Rusia masih bisa
mengakses aplikasi tersebut, kata badan sensor Rusia, Roskomnadzor, Senin
(28/5).
Hanya 15% – 30% dari
operasi Telegram yang telah terganggu sejauh ini, yang menyebabkan Rusia
beralih ke Apple untuk membantu membatasi akses aplikasi tersebut.
Badan sensor tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya sedang dalam
pembicaraan dengan Google untuk melarang aplikasi tersebut di Play Store.
Meskipun
Apple telah menyatakan dukungannya untuk enkripsi dan keamanan data, Apple juga
membuat konsesi untuk tuntutan lokal.
Di China, Apple telah
menarik sejumlah aplikasi VPN dari App Store dan memindahkan operasi iCloud ke
perusahaan lokal yang memiliki hubungan dengan pemerintah.
(HAP)