Karena Transformasi Digital, PLN Mampu Turunkan Rata-rata Durasi Gangguan Kelistrikan

Karena Transformasi Digital, PLN Mampu Turunkan Rata-rata Durasi Gangguan Kelistrikan

Moneter.id – Jakarta – Sepanjang tahun 2024, PT PLN (Persero) mencatat penurunan rata-rata durasi gangguan kelistrikan hingga 18 menit per pelanggan per tahun serta mengurangi rata-rata frekuensi gangguan dari 4,27 kali menjadi 3,23 kali per pelanggan.

Kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, PLN terus bertransformasi melalui digitalisasi di semua lini, mulai dari pembangkit, transmisi, distribusi, hingga pelayanan pelanggan. Dengan digitalisasi ini, gangguan dapat dipetakan lebih akurat, dan pelayanan listrik menjadi lebih cepat serta terpantau setiap saat.

"Keberhasilan ini merupakan hasil dari penerapan berbagai strategi, termasuk digitalisasi di semua lini ketenagalistrikan. Lewat inisiatif ini kami Alhamdulillah mampu menjaga pasokan listrik tetap stabil dan andal bagi masyarakat," katanya dalam keterangan di Jakarta, Minggu (6/2/2025).

Darmawan mengatakan salah satu wujud inovasi digital yang sukses dilakukan PLN ialah aplikasi PLN Mobile. Melalui aplikasi ini, pelanggan dapat terhubung langsung dengan petugas PLN untuk layanan pelaporan gangguan. Aplikasi ini juga terhubung dengan Virtual Command Center dan Pelayanan Teknik (Yantek) Mobile, sehingga penanganan gangguan dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.

"Lima tahun lalu, keluhan terkait keterlambatan penanganan masalah listrik cukup sering kami terima. Kini, dengan PLN Mobile, pelanggan dapat melaporkan gangguan secara langsung, dan petugas kami di lapangan dapat merespons lebih cepat melalui sistem yang terintegrasi," kata dia.

Rata-rata durasi gangguan listrik per pelanggan dalam setahun, diukur melalui System Average Interruption Duration Index (SAIDI), yang berhasil turun sebesar 5,29 persen. SAIDI turun dari 338,13 menit per pelanggan pada 2023 menjadi 320,24 menit per pelanggan pada 2024.

Selain menurunkan durasi gangguan, PLN juga berhasil menurunkan frekuensi gangguan yang dialami pelanggan sebesar 24,32 persen yang diukur oleh System Average Interruption Frequency Index (SAIFI). Rata-rata frekuensi gangguan listrik per pelanggan, turun dari 4,27 kali per pelanggan pada 2023 menjadi 3,23 kali per pelanggan pada 2024.

"Dengan capaian ini, PLN optimistis dapat terus mempertahankan tren positif dalam keandalan listrik, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Darmawan.

Popular