MONETER
–
PT Indika Energy Tbk (INDY) meraih fasilitas kredit senilai US$ 250 juta dari
sindikasi perbankan (Bank Mandiri, BNI, Bank UOB, Bank DBS dan Bank Bukopin)
pada tanggal 2 Maret 2023.
“Dana pinjaman itu akan digunakan dalam pengembangan
proyek Awak Mas oleh anak usaha INDY, PT Masmindo Dwi Area,” tulis keterangan
resmi perseroan, Selasa (7/3/2023).
Tambang emas Awak Mas berada di Kabupaten Luwu, dengan
Potensi sumber daya sebesar 2,29 juta ounce,
sedangkan potensi cadangan sebesar 1,45 juta ounce.
Anak usaha INDY, PT Indika Inti Corpindo, PT Tripatra
Multi Energi, PT Tripatra Engineering, PT Tripatra Engineers and Constructors,
dan Tripatra (Singapore) Pte. Ltd. bertindak sebagai para penanggung awal.
Dalam perjanjian Fasilitas kredit itu juga termuat
Perjanjian Konfirmasi Jaminan dan Surat Tambahan untuk Perjanjian
Antarkreditur. Alhasil, perseroan akan melunasi secara rata atau pari passu untuk
surat utang senior 5,875% sebesar US$ 575 juta dan surat utang senior
8,25% sebesar US$ 675 juta.
Informasi saja, dalam laporan keuangan periode 30
September 2022, INDY mencatatkan pinjaman jangka panjang seniliai US$ 53,472
juta. Ditambah pinjaman yang jatuh tempo dalam satu tahun US$ 50,8 juta.
Lalu, terdapat obligasi senilai US$ 31,064 yang jatuh
tempo dalam satu tahun. INDY juga memiliki pinjaman jangka panjang senilai US$
101,17 juta. Obligasi senilai US$ 947,7 juta dan utang kontinjensi senilai US$
214,73 juta. Imbasnya, beban keuangan mencapai US$ 80,208 juta.
Tahun ini, INDY menargetkan produksi batu bara mencapai
32,8 juta ton. Target produksi ini turun jika dibandingkan dengan tahun 2022
lalu.