Moneter.id – Solo – Pemerintah melalui Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan “Bincang Pasar Modal”, Selasa (9/7/
2024) di Solo, Jawa Tengah.
Kegiatan yang dihadiri 60 pelaku usaha parekraf
ini merupakan rangkaian program Kemenparekraf untuk mendorong dan
mengakselerasi pelaku usaha khususnya di sektor parekraf untuk mendapatkan
pendanaan melalui pasar modal dengan skema Initial Public Offering
(IPO).
“Kemenparekraf memiliki sebuah program
berjenjang untuk mendorong usaha Parekraf menuju IPO yang bernama KreatIPO,”
kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya
di Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Acara “Bincang Pasar Modal” membahas literasi
terkait pasar modal pada kegiatan; Coaching Clinic KreatIPO yaitu kegiatan one
on one meeting dengan profesi penunjang dalam rangka identifikasi kesiapan
IPO, dan Demoday untuk mempertemukan perusahaan dengan profesi penunjang yang
akan membantu penyiapan IPO.
“Rangkaian program tersebut merupakan peluang
strategis untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha para pelaku
parekraf, sehingga tujuan utama Kemenparekraf untuk memajukan dan mengembangkan
industri parekraf dapat tercapai dan berkontribusi meningkatkan lapangan
kerja,” kata Menparekraf Sandiaga.
Direktur Akses Pembiayaan
Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, menyampaikan bahwa kegiatan
“Bincang Pasar Modal” bertujuan memperkenalkan dan meningkatkan literasi pelaku
usaha pariwisata dan ekonomi kreatif terkait akses pembiayaan non perbankan
melalui pasar modal. “Pasar modal ini khususnya skema IPO dan GO
Public, seperti syarat, ketentuan dan manfaatnya,” kata Anggara.
Pada kesempatan yang sama, Kepala OJK Solo, Eko
Hariyanto mengucapkan apresiasi atas program Kemenparekraf/Baparekraf untuk
bersama-sama memberikan edukasi pasar modal khususnya kepada pelaku usaha
parekraf di Solo Raya.
“Semoga
acara ini dapat membantu menyelesaikan salah satu masalah utama yang dialami
pelaku usaha parekraf di Solo, khususnya terkait pembiayaan dan pemasaran,”
ujar Eko.