Moneter.id – Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) dan Bank Indonesia (BI) bersinergi memperkuat
kinerja industri manufaktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih
tinggi, berkelanjutan, dan inklusif.
Kerja
sama ini dituangkan dalam Memorandum of
Understanding (MoU) tentang Kerja Sama dan Koordinasi dalam rangka
Pelaksanaan Tugas Bank Indonesia dan Kementerian Perindustrian yang ditandatangani
oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dan Gubernur Bank
Indonesia Perry Warjiyo di Kantor BI, Jakarta, Rabu (4/9).
“Tujuan
dari MoU adalah untuk mendukung peningkatan daya saing sektor industri nasional,
sehingga dapat meningkatkan ekspor, memperbaiki neraca transaksi berjalan dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan, serta mendukung
stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan dan kelancaran sistem
pembayaran,” kata Menperin.
MoU
ini merupakan dasar bagi kedua belah pihak dalam memperkuat koordinasi dan sinergi
pelaksanaan tugas dan kewenangan untuk mendukung penguatan industri dan
manufaktur. “Tentunya MoU ini adalah sebuah langkah yang penting dalam membantu
mendorong peningkatan daya saing industri manufaktur nasional,” ungkapnya.
Dalam
upaya peningkatan industri nasional, BI berperan penting antara lain untuk
mendorong peningkatan akses dan perluasan sumber-sumber pembiayaan yang
kompetitif untuk industri dan infrastruktur pendukung industri.
Selain
itu, kata Menperin, dukungan bank sentral bagi dunia industri akan mendorong
perluasan sumber-sumber pembiayaan jangka panjang dan suku bunga yang
kompetitif untuk memperkuat investasi.
“Tentunya,
bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM), BI bisa memberikan fasilitas untuk
mendapatkan suku bunga yang terjangkau dan kompetitif,” tuturnya.
Dalam
rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah (Rakorpusda)
dan BI tersebut, Menperin menyampaikan upaya peningkatan daya saing industri
manufaktur nasional, antara lain memetakan visi pembangunan industri nasional
menjadi negara industri yang Tangguh melalui sasaran pengembangan industri
2020-2024, misi pembangunan industri nasional, serta fokus pengembangan
industri 2020-2024.
“Melalui transformasi struktural, sektor
industri manufaktur diharapkan memberikan kontribusi dalam menghasilkan
sumber-sumber pertumbuhan khususnya melalui produk manufaktur berbasis ekspor,”
ujarnya.