Minggu, Oktober 5, 2025

Kemenperin Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin

Must Read

Moneter.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya
mendorong pertumbuhan industri kulit, alas kaki dan barang jadi kulit. Sektor ini mendapat prioritas dalam
pengembangannya agar lebih berdaya saing global, karena mampu memberikan kontribusi yang
cukup
signifikan terhadap perekonomian nasional.

Indonesia memiliki potensi besar
untuk mengembangkan industri  kulit, alas
kaki dan barang jadi kulit.
Saat ini, Indonesia berada pada posisi ke-6 dunia sebagai eksportir produk
kulit, alas kaki dan barang jadi kulit
,”
kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Gati
Wibawaningsih di Jakarta, Kamis (8/11).

Kemenperin mencatat, nilai ekspor produk kulit, alas kaki dan barang jadi kulit dari Indonesia mencapai USD4,16 miliar pada JanuariSeptember 2018, meningkat
6,28
% dibanding periode yang sama tahun 2017. Beberapa negara tujuan ekspor utamanya antara lain ke Amerika Serikat, Belgia, Jepang dan China.

“Salah satu kekuatan yang dimiliki
oleh Indonesia adalah kreativitas
para
pengrajin sehingga produk kita cukup kompetitif di pasar domestik dan internasional,” ujar Gati.

Untuk itu, Kemenperin terus
berupaya menjalankan program peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM)
di sektor industri. Di samping itu, Kemenperin juga melakukan revitalisasi
sentra IKM Tanggulangin di Sidoarjo, Jawa Timur guna mendorong pertumbuhan industri kulit,
alas kaki dan barang jadi kulit. Program strategis ini telah dijalankan sejak
tahun 2017. “Upaya ini
dilakukan melalui sinergi dan
kolaborasi dengan stakeholders terkait,” jelas Gati.

Tujuan dari kegiatan
revitalisasi tersebut adalah untuk meningkatkan kinerja ekosistem bisnis di
sentra IKM tas dan koper Tanggulangin yang sempat mengalami penurunan sejak
terjadinya bencana lumpur beberapa waktu lalu. Program revitalisasi ini
diyakini dapat memberikan daya tarik bagi para wisatawan yang mengunjungi
sentra IKM Tanggulangin, sehingga mereka merasa nyaman untuk berbelanja dan
berekreasi.

Gati menjelaskan, revitalisasi sentra IKM Tanggulangin
meliputi sektor industri tas, koper dan keunggulan produk lokal lainnya melalui
strategi transformasi fisik, ekonomi, dan kultural. Upaya itu dalam jangka
panjang untuk menjadikan sentra IKM Tanggulangin sebagai Kawasan Wisata Terpadu
berkonsep 3 in 1, yaitu wisata belanja, budaya dan kuliner, serta edukasi
industri.

Revitalisasi fisik yang dilakukan berupa pengembangan
sembilan identitas lokal di kawasan tersebut, di antaranya pintu gerbang utama,
area pejalan kaki, desain kursi taman, tugu tas, storyboard, dan mural wisata edukasi. Selain itu, taman
budaya dan kuliner, workshop
wisata edukasi industri, serta moda transportasi kawasan wisata.

Selanjutnya,
dilaksanakan pula program peningkatan kemampuan bisnis dan manajerial para IKM di
Tanggulangin dengan menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas bagi 60
orang pelaku usaha tas dan sepatu yang dilaksanakan pada 6-10 November 2018 di Balai
Pengembangan Industri persepatuan Indonesia
(BPIPI), Sidoarjo.

“Para
instruktur dalam pelatihan itu merupakan pakar marketing dan branding d
ari universitas ternama dan praktisi bisnis muda di
bidang sepatu dan tas yang telah berhasil mengembangkan usahanya,” lanjut Gati.

Kemudian, dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Sidoarjo,
Kemenperin juga menjalankan program rebranding.

Sementara, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah optimistis, program
revitalisasi dapat meningkatkan kinerja bisnis IKM Tanggulangin serta jumlah
kunjungan wisatawanya. Pihaknya mencatat, kunjungan wisatawan dalam negeri pada
2014 sebanyak 104.053 orang, meningkat sampai 135 persen menjadi 244.974 orang
pada 2016.

“Saat ini, kunjungan wisatawan ke sentra IKM Tanggulangin
sudah mulai mengalami peningkatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya akan membantu merevitalisasi sentra IKM Tanggulangin agar bisa
memperluas pasar ekspor. “Saat ini yang perlu didorong bagi industri kreatif di
wilayah Tanggulangin adalah penggunaan teknologi digital,” kata Rektor ITS Joni
Hermana.

“Selama ini perdagangan produk kreatif Tanggulangin masih
dilakukan secara konvensional. Namun, sekarang pasar sudah berubah menjadi
digitalisasi yakni transaksi penjualan secara online,” tutunrya

Joni menyampaikan, produk-produk unggulan IKM Tanggulangin
seperti tas kulit sudah merambah pasar ekspor sampai ke Amerika Serikat, tetapi
barang yang dikirim belum memiliki merek sendiri. “Untuk itu, ITS juga akan
membantu pemilihan merek dalam hal industri-industri kreatif agar karya warga
Tanggulangin bisa semakin dikenal,” imbuhnya.

 

 

(ARGY)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img