Moneter.id
– Platform
solusi keuangan digital, Crowdo dan eFishery berkolaborasi untuk layanan
digital Neobank kepada pembudidaya ikan di 23 provinsi di Indonesia. Kolaborasi
ini merupakan yang pertama di ASEAN antara Neobank dan platform Aquaculture
Intelligence.
Komunitas pembudidaya ikan dan udang eFishery akan
menikmati rangkaian lengkap teknologi dan layanan Neobank Crowdo seperti mesin
penilaian kredit yang didukung kecerdasan buatan, proses underwriting yang sepenuhnya
digital, akses ke pendanaan, dan platform digitalisasi rantai pasokan.
“Kemitraan antara Crowdo’s Neobank dan eFishery
menunjukkan bagaimana dampak teknologi keuangan tidak hanya terbatas pada
bisnis online tetapi juga dapat berdampak positif pada industri konvensional.
Pembudidaya ikan dan eFishery dapat fokus pada peningkatan teknologi budidaya
mereka sementara solusi Crowdo akan dimanfaatkan untuk mempercepat bisnis
mereka sejak Hari ke-1,” ujar Daniel Silalahi, Chief Commercial Officer Crowdo Indonesia di Jakarta, Jumat (7/5).
Dalam kolaborasi ini, Crowdo akan memperkuat program
“Kabayan (Kasih, Bayar Nanti)” sebagai komponen utama dari layanan
eFisheryFund. Kabayan merupakan program pembelian keperluan budidaya dengan
sistem tenor yang dapat dimanfaatkan oleh para pembudidaya ikan untuk
memperoleh produk eFishery seperti eFisheryFeeder dan pakan ikan.
Dengan menjadi salah satu mitra keuangan eFishery,
Crowdo dapat memberikan fasilitas pinjaman langsung kepada pembudidaya melalui
fitur Kabayan tersebut.
Sementara, menurut CEO
& Co-Founder eFishery, Gibran Huzaifah, pembudidaya ikan sangat sulit
untuk mendapatkan pembiayaan karena pola bisnisnya dianggap memberikan resiko
yang tidak pasti (uncertain risk).
Padahal dengan pendekatan yang tepat, bisnis budidaya ikan bisa sangat menguntungkan.
“Kerjasama dengan Crowdo ini diharapkan mampu
memberikan dukungan bagi para pembudidaya untuk meningkatkan usaha budidayanya
dan pada akhirnya industri perikanan bisa lebih produktif melalui inklusi
finansial yang sesungguhnya,” ucap Gibran.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perikanan
dan Budidaya, pandemi COVID-19 telah berdampak negatif pada margin pembudidaya
ikan dan udang sebesar 20 hingga 30% karena penurunan harga eceran dan kenaikan
biaya.
Situasi ini berdampak negatif pada situasi pembudidaya
ikan yang membutuhkan lebih banyak modal untuk membeli pakan ikan sementara
konsumsi pasar semakin menurun. Pemerintah melalui program percepatan
peningkatan produksi perikanan budidaya dan keterkaitan perikanan berupaya
merevitalisasi industri ini.
eFishery, dengan kecerdasan akuakulturnya, dan Crowdo,
dengan digitalisasi rantai pasokan serta solusi perbankan dan pembiayaannya,
memiliki peran unik untuk dimainkan dalam mendukung tujuan pemerintah ini.
Crowdo’s Neobank adalah platform pertama yang
mengintegrasikan solusi digitalisasi operasional dengan produk pembiayaan dan
perbankan yang ditargetkan sebagai Usaha Kecil Menengah (UKM) di pasar negara
berkembang.
Dengan menggunakan platform digitalisasi Crowdo, UKM
dapat dengan mudah melakukan transaksi rantai pasokan secara online sambil
menerima rekomendasi khusus untuk produk pembiayaan dan perbankan dengan mulus.
Dalam hal ini para pembudidaya ikan di Indonesia dapat tetap fokus
mengembangkan usahanya tanpa perlu khawatir akan modal kerja untuk membiayai
usahanya.